News

Wali Kota Tasik Pantau Kembar Siam Tahap Pertama RSUD dr. Soekardjo

280
×

Wali Kota Tasik Pantau Kembar Siam Tahap Pertama RSUD dr. Soekardjo

Sebarkan artikel ini

KOTA TASIKMALAYA (CM) – Wali Kota Tasikmalaya, Budi Budiman, menyebut pembangunan gedung kembar siam Rumah Sakit Umum Derah (RSUD) dr Soekardjo Kota Tasikmalaya tahap pertama, progresnya baru mencapai sekitar 17,42 persen. Bangunan yang direncanakan memiliki lima lantai itu ditargetkan selesai akhir 2019.

“Pembangunan gedung baru RSUD dr Soekardjo merupakan proyek yang paling besar di Kota Tasikmalaya tahun ini dengan nilai kontrak Rp 56 miliar. Sesuai SPK, pembangunan itu harus selesai pada 27 Desember 2019,” jelas Budi ditemui saat melaksanakan monitoring, Selasa (13/08/2019).

Budi menyebut progres pembangunan RSUD dr Soekardjo telah mengalami percepatan sekitar 0,8 persen dari jadwal. “Saya berharap ada percepatan dan selesai 15 Desember,”  ungkapnya.

Ia meminta konsultan harus terus mengawasi jalannya pembangunan. Pasalnya, waktu efektif pekerjaan hanya tersisa 4,5 bulan. Bahkan, ia meminta laporan setiap pekan yang menunjukkan percepatan pembangunan.

“Cuaca musim kemarau yang ada saat ini sangat baik dan mendukung untuk mengerjakan proyek pembangunan. Saya sarankan untuk lebih cepat. In sya Allah selesai pada waktunya,” kata dia.

Budi mengatakan, pembangunan gedung baru RSUD dr Soekardjo didanai dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Jawa Barat. Karena itu, ia tak ingin mengecewakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) yang telah memberi bantuan. Apalagi, pembagunan gadung baru itu untuk pelayanan masyarakat.

Direktur RSUD dr Soekardjo, Wasisto Hidayat mengatakan, gedung baru yang sedang dibangun akan memiliki lima lantai dan 40 kamar rawat inap, dengan 80 tempat tidur untuk kelas satu dan beberapa ruang VIP.

Dengan penambahan itu, ia menyebut, tak akan ada lagi istilah pasien tak kebagian tempat ketika harus rawat inap.

“Bangunan ini akan menambah citra kita dan pelayanan bagi masyarakat,” kata dia.

Wasisto, menjelaskan, saat ini, RSUD dr Soekarjo memiliki sekitar 480 tempat tidur untuk rawat inaf. Dengan adanya penambahan gedung baru, jumlah pasien yang dapat ditampung akan meningkat lebih dari 500 orang.

Namun, Wasisto berencana untuk membongkar beberapa bangunan yang sudah tua. “Yang akan dibongkar itu ada sekitar 20 tempat tidur,” katanya.

Ia menambahkan, jika masih ada kesempatan, RSUD dr Soekardjo ingin membangun satu gedung tambahan untuk sarana penunjang. Nantinya, di gedung itu akan terdapat ruangan radiologi, rontgen, Instalasi Gawat Darurat, dan poliklinik.

“Kalau sekarang ada tiga dengan yang dibangun. Yang kedua juga masih ada yang belum selesai dalamnya. Tahun depan kita buat kamar bedah,” jelasnya.

Selain masalah sarana dan prasarana, Wasisto mengungkapkan RSUD dr Soekardjo masih kekurangan tenaga medis, seperti dokter spesialis dan sub spesialis masih kurang.

Menurut dia, beberapa dokter spesialis banyak yang pensiun. Sementara dokter sub spesialis yang dimiliki RSUD dr Soekardjo baru ada satu orang.

‘Saya menginginkan minimal ada tiga dokter sub spesialis yang ada di RSUD dr Soekardjo,” pungkasnya. (Edi Mulyana)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *