News

Wagub Jabar Sebut Keputusan Menhub Izinkan Transportasi Aktif Lagi

234
×

Wagub Jabar Sebut Keputusan Menhub Izinkan Transportasi Aktif Lagi

Sebarkan artikel ini

KAB TASIKMALAYA (CM) – Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum, mengaku selama ini kebingungan dengan keputusan Menteri Perhubungan RI yang membuka lagi operasional transportasi saat daerah menerapkan pola PSBB sekarang ini.

Kebijakan membuka kembali transportasi tersebur merupakan salah satu poin dari Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 25 Tahun 2020 tentang pengendalian transportasi selama musim mudik Idul Fitri 1441 H dalam rangka pencegahan penyebaran Covid-19.

“Kami kebingungan saat diberlakukannya PSBB di daerah tapi di pusat malah ada kebijakan moda transportasi diaktifkan lagi. Apalagi selama ini paling rawan penyebaran adalah dari para pemudik yang berasal dari zona merah,” ucapnya.

“Para ulama dari DP MUI pun mempertanyakan upaya bersama selama ini, malah adanya kebijakan baru supaya mobilitas penduduk ramai kembali,” jelas Uu  saat wawancara di rumahnya, Manonjaya, Kabupaten Tasikmalaya, Minggu (10/5/2020).

Uu menambahkan, selama ini pihaknya selalu mentaati keputusan dan kebijakan pusat selama peperangan melawan wabah covid-19. Justru penerapan aplikasinya pun selalu menjadi pedoman yang disosialisasikan kepada 27 kabupaten/kota di Jawa Barat selama ini.

Namun, di saat kota sedang melaksanakan pedoman melalui PDBB se-Jawa Barat, justru kebijakan Menhub dinilai kontradiktif karena bisa saja ada gejolak pemudik pasca dioperasikannya kembali moda transportasi umum.

“Setiap daerah itu rata-rata tidak ada penyebaran lokal. Rata-rata temuan kasus  positif corona berasal dari kasus impor atau pemudik yang datang atau pernah berkunjung ke zona-sona merah,” ungkapnya.

Sedangkan, lanjut Uu, para ulama selama ini terus menyosialisasikan kepada masyarakat terkait pembatasan ibadah keagamaan di masa pandemi corona. “Para ulama juga sama sekarang sudah penuh dan banyak berjuang. Tapi malah adanya moda transportasinya diaktifkan lagi,” tambahnya.

Jika terus dilakukan, kata Uu, nantinya akan dinilai percuma dan sia-sia tenaga, pikiran dan upaya pelaksanaan PSBB oleh semua komponen pemerintah daerah dan masyarakat selama ini karena pemudik dipastikan akan membludak kembali.

“Kita di daerah dijaga habis-habisan melalui PSBB. Sementara di hulunya (zona merah) malah dibuka krannya. Kita di daerah yang pasti keteteran dan tentunya wabah covid-19 akan terus menyebar lagi di daerah,” pungkasnya. (Amas)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *