CIAMIS (CM) – Unit Tranfusi Darah Palang Merah Indonesia (UTD PMI) Kabupaten Ciamis mengungkapkan, mengalami krisis stok darah. Hal itu dikarenakan kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya donor darah.
Untuk mengantispasinya, PMI Kabupaten Ciamis terus berupaya mengajak masyarakat melalui pendekatan keluarga dan jemaat gereja serta kaum muslimin yang sedang menjalankan puasa. Seperti yang dikatakan Tete, salah satu staf UTD PMI Kabupaten Ciamis.
“Sesuai dengan surat edaran dari PMI pusat, kita diimbau untuk melakukan gerakan proaktif donor darah di mesjid-mesjid setelah solat tarawih dan juga di gereja-gereja pada saat mereka melakukan ibadah,” ungkap Tete kepada media, Senin (21/05/2018).
Ia mengungkapkan, meski di dalam lemari pendingan masih tersimpan 185 labu darah. Namun labu tersebut sudah diberi label, yang artinya sudah ada yang pesan.
“Ini untuk para pengidap thalasemia. Mereka tidak boleh terlambat melakukan transfusi darah, harus sesuai jadwal. Ada yang sebulan sekali, ada juga yang harus transfusi dua kali atau lebih,” terangnya.
Untuk kebutuhan darah bagi pengidap thalasemia, Tete mengatakan sekurangnya 800-1000 labu darah perbulannya.
Untuk itu, ia mengajak kepada seluruh masyarakat Kabupaten Ciamis untuk membantu dalam penyediaan darah dengan cara mendonorkan darahnya. Bisa datang ke UTD langsung atau pihak UTD yang jemput bola.
“Karena donor darah nantinya untuk masyarakat juga. Kita fokuskan dulu kepada keluarga, karena iti cara yang efektif untuk mendapatkan donor darah,” tandasnya. (Sopyan)