KOTA TASIKMALAYA, (CAMEON) – Sejumlah pasien RSUD dr. Soekardjo mengeluhkan kekosongan obat di rumah sakit pelat merah itu, Jumat (20/1/2017).
Deni, warga Cibanjaran, Mangkubumi Kota Tasikmalaya, mengaku kesal dengan tidak adanya persediaan obat yang ia butuhkan. Pasien Jamkeskinda yang tengah rawat jalan itu menyayangkan lambannya manajemen rumah sakit dalam mencari solusi kekosongan obat.
Dirut RSUD dr. Soekardjo, Wasisto, mengatakan, pihaknya sudah bekerja menuntaskan persoalan itu. Secara berangsur semua pihak yang memiliki utang ke RSUD sudah dibayar. “Sekarang sedang diangsur. Jangan khawatir, kami sedang menanganinya hingga tuntas,” tandasnya.
Sementara itu, Kabid Pelayanan, Perawatan, dan Penunjang RSUD dr. Soekardjo, membenarkan kalau obat-obatan yang tersedia di rumah sakit sedang tipis, terutama persediaan obat pelayanan rawat jalan.
“Kekosongan obat itu disebabkan tidak tersedianya anggaran untuk pembelian obat. Para distributor obat yang biasa menyuplai kebutuhan RSUD, sekarang tidak. Pembayarannya tidak terpenuhi alias ngutang,” ujarnya.
Ia menyebutkan, kekosongan obat itu disebabkan banyak yang punya utang ke rumah sakit. “Menurut penghitungan sementara, BPJS utangnya Rp 20 miliar, Pemkab Tasikmalaya Rp 5,7 miliar, Pemkot Tasikmalaya sebesar Rp 1,2 miliar,” rincinya. (Edi Mulyana)