CIAMIS (CM) – Muhamad Rizki (10) seorang siswa SDN Gunungsari, Desa, Kecamatan Sadananya, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat meninggal dunia setelah mendapatkan perawatan medis di RSUD Ciamis, Selasa (01/09/2020). Korban meninggal diduga telah mengalami keracunan setelah mengkomsumsi permen lipstik jari bersama dua adiknya Muhamad Rifki (7) dan Muhamad Syarif Hidayat (4).
Ketiga anak tersebut merupakan anak dari pasangan Aef Saeful Hidayat dan Ai Yulia.
Aef mengatakan, saat ini kedua anaknya yang selamat masih menjalani perawatan di RSUD Ciamis dan salah satunya itu dirujuk ke rumah sakit di Kota Tasikmalaya. Namun, kondisinya sudah membaik, akan tetapi putra pertama tidak tertolong karena mengalami dehidrasi dan meninggal setelah mendapat perawatan,” ungkap Aef kepada media, Selasa (01/09/2020).
Aef mengatakan, ketiga anaknya itu sebelumnya mengonsumsi permen lipstik jari pada Kamis (27/08/2020). Setelah mengonsumsi permen, ketiganya mengalami gejala muntah dan diare.
“Karena mereka mengeluhkan sakit perut dan kami keluarga sudah memberikan oralit tapi tidak kunjung sembuh, kemudian baru pada Sabtu malam kami membawa mereka ke RSUD Ciamis,” ungkapnya.
Menurut dia, selama ini ketiga anaknya itu sering memakan permen lipstik tersebut. Namun, baru kali ini anaknya mengalami gejala setelah mengonsumsinya.
“Selain ketiga anak saya, terdapat juga satu anak tetangga yang juga mengalami gejala serupa setelah mengonsumsi permen itu. Namun, anak tetangga dibawa ke rumah sakit lain,” kata Aef.
Dia mengaku tidak mengetahui persis di mana anaknya membeli permen. Namun, di rumahnya tedapat banyak sisa bungkus perman itu untuk dijadikan mainan anaknya.
“Saya berharap kejadian ini tak lagi terulang kepada anak-anak lainnya. Karena itu, pengawasan terhadap jajanan anak di warung harus lebih ketat,” harapnya.
Sementara itu, Kepala Seksi Pelayanan RSUD Ciamis, Eri Arifah mengungkapkan, pihaknya menerima tiga pasien dari satu keluarga tapi untuk salah satunya meninggal dunia setelah mendapatkan tindakan tim medis. Sedangkan, untuk dua orang lagi bisa diselamatkan karena mereka datang pada Sabtu (29/8) malam dengan kondisinya telah mengalami diare, muntah dan demam.
“Kedua anak tersebut sudah menjalani perawatan secara intensif dan mereka dinyatakan sehat bisa pulang dari rumah sakit,” jelasnya.
Dia mengaku belum bisa memastikan penyebab ketiga anak tersebut mengalami keracunan.
“Penyebabnya belum bisa dipastikan dan perlu penelitian, tetapi petugas sudah membawa sample dan telah dikirim ke Labolatorium di Bandung,” paparnya. (Amas)
Baca Juga : Hendak Perkosa Mamah Muda di Banjar, Pemuda Asal Majalengka Akhirnya Ditangkap Polisi