KOTA TASIKMALAYA (CM) – Universitas Bina Sarana Informatika (UBSI) kampus Tasikmalaya menggelar rapat akademik yang dilakukan untuk mempersiapkan perkuliahan tahun ajaran baru pada tanggal 16 September ini.
Pertemuan berlangsung dua hari mulai tanggal 27 sampai 28 Agustus 2019. Rapat akademik dipimpin oleh Wakil Rektor 1 Diah Puspitasari, M.Kom dan Wakil Rektor 2, Suharyanto M.Kom.
Dalam pertemuan yang dihadiri semua staff akademik, UBSI Kampus Tasikmalaya ini, membahas mengenai persiapan pembelajaran juga program kerja yang harusi dipenuhi setiap unit bagian.
Selain itu, juga dilakukan evaluasi terhadap kinerja dosen pada semester sebelumnya, terutama dalam mengiplementasikan Tri Dharma Perguruan Tinggi.
Agung Baitul Hikmah, S.Kom, M.Kom selaku Kepala Kampus UBSI Tasikmalaya menyebut, semua staff akademik di UBSI Tasikmalaya dinyatakan baik dan memenuhi Tri Dharma Perguruan Tinggi.
“Semua staff dinyatakan baik dan sudah mengamalkan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Kepangkatan dosen pun sudah terpenuhi semuanya,” katanya, Selasa (27/08/2019).
Sementara, Diah, mengatakan, peningkatan kualifikasi dosen sangat penting bagi universitas.
“Selain untuk meningkatkan kualitas dan ranking Universitas, dosen juga penting guna menjaga kepercayaan masyarakat,” ujarnya.
Dalam acara pertemuan tersebut, pada hari Rabu (28/08/2019) didatangkan juga tamu dari perusahaan sekaligus melakukan penandatangan MoU (nota kesepahaman) dengan UBSI kampus Tasikmalaya.
Hal tersebut selalu dilakukan UBSI guna memberi ruang untuk para mahasiswa saat lulus, sehingga tidak sulit mencari pekerjaan.
“Dalam rapat pertemuan, juga diadakan penandatanganan nota kesepahaman antara pihak UBSI dan perusahaan,” papar Agung.
Sedangkan Suharyanto, M.Kom menegaskan pentingnya peningkatan kualitas tidak hanya dalam bidang akademik saja, namun bidang non-akademik juga harus ditingkatkan.
Bahkan, Suharyanto menyebut, potensi mahasiswa harus lebih diperhatikan, terutama dengan membina Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) agar bisa berprestasi di tingkat Nasional maupun Internasional.
Ia berpesan bahwa dosen harus membangun budaya taat aturan bagi mahasiswa. (Rifki)