PANGANDARAN (CM) – Bank Indonesia (BI) Perwakilan Tasikmalaya menilai pada triwulan 1 tahun 2018 nilai tukar rupiah mengalami depresisasi. Hal itu dipicu oleh penguatan dolar AS yang terjadi dalam sekala global secara point-to-point.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia, Heru Saptaji, menyebutkan, pada riwulan 1 nilai rupiah melemah sebesar 1,47% dan 1,06% pada April perkembangan nilai tukar rupiah masih terkendali karena ditopang oleh fundamental ekonomi Indonesia yang terjaga dan langkah stabilisasi secara terukur yang ditempuh BI.
“Langkah stabilisasi nilai tukar rupiah di periode penyesuaian likuiditas global ini ditopang upaya mengoptimalkan instrumen operasi moneter untuk tetap menjaga ketersediaan likuditas,” kata Heru, di Aula salah satu hotel, di Pantai Pangandaran, Rabu (6/6/2018).
Rencana ke depan, BI akan terus mewaspadai resiko ketidakpastian pasar keuangan global dengan tetap melakukan langkah-langkah stabilisasi nilai tukar sesuai dengan nilai fundamental serta menjaga bekerja mekanisme pasar yang didukung upaya pengembangan pasar keuangan. (Edi Mulyana)