News

Tingginya Angka Kasus DBD, Dinkes Kota Tasik Bakal Lakukan Rapid Test Gratis

158
×

Tingginya Angka Kasus DBD, Dinkes Kota Tasik Bakal Lakukan Rapid Test Gratis

Sebarkan artikel ini

KOTA.TASIKMALAYA (CM) – Ditengah andemis DBD Dinas Kesehatan, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat berencana akan melakukan pengambilan sempling darah.

Rencana tersebut akan dilaksanakan di 10 Kecamatan yang tersebar di Kota Tasikmalaya. Ke – 10 Kecamatan itu diantaranya, Bungursari, Indihiang, Cihideng, Tawang, Mangkubumi, Kawalu, Tamansari, Ciberem, Purbaratu dan Kecamatan Cipedes.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Uus Supangat mengatakan, pihaknya akan melaksanakan secrining secara gratis guna mendiagnosa DBD agar tidak mengalami keterlambatan penanganan kasus DBD yang saat ini kasusnya terus meningkat.

“Data per Januari hingga Juli sekarang ini kasus DBD di Kota Tasikmalaya telah mengalami peningkatan yang sangat signifikan atau mencapai 950 kasus dan meninggal dunia sebanyak 19 orang,”ujarnya kepada cakrawalamedia.co.id, Rabu (29/07/2020).

Wacana secrining gratis DBD, kata Uus, akan dilaksanakan pekan ini karena masih menunggu barangnya yang saat ini pemesanan belum diterima.

“Setelah diterima nanti akan di distribusikan langsung ke masyarakat melalui Puskesmas yang ada di 10 Kecamatan,”katanya.

Uus menyebutkan, untuk tahap awal wacana melakukan secrining akan disediakan sebanyak 1000 alat rapid test dan tidak akan di punggut biaya alias gratis.

“Saya berharap dengan 1000 alat ini semua kasus DBD bisa tertangani dan tidak terjadi lagi kasus. Kalau memang di perlukan rapid test maka akan terus di tambah dan tidak akan di batasi dengan jumlah asal alasan jelas guna kepentingan pelayanan,”paparnya.

Uus juga menyebutkan, penyebaran wabah yang di sebabkan nyamuk tidak padang bulu, bisa menularkan kesemua usia mulai dari balita, remaja, dewasa bahkan sampai ibu hamil. Dari 950 kasus dan terpapar sebagian besar sudah sembuh selesai di rawat dan sudah di pulangkan. Yang masih di rawat kurang lebih sekitar 19 orang lagi dan tersebar di seluruh Rumah Sakit di Kota Tasikmalaya.

“Sejak bulan Mei, Juni hingga akhir Juli kasus DBD sudah mengalami keterlambatan. Mudah-mudahan jangan ada kenaikan lagi dan berhenti di bulan ini. Yang terpenting semua komponen masyarakat meningkatkan 3M, Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan lain-lain,”saran Uus.

Untuk melakukan pencegahan, Uus menegaskan, bahwa Pemerintah dari awal sudah melakukan pengkajian dengan mengundang para ahli, melakukan sosialisasi dan intruksi Wali Kota, apel siap siaga DBD, peningkatan kapasitas penanggulangan DBD dengan mengundang seluruh stakeholder termasuk didalamnya para kader berkenaan dengan program Grakan satu rumah satu jentik (Giriz).

“Dalam upaya pencegahan DBD itu harus melibatkan semua komponen dan partisipasi masyarakat,” pungkasnya. (Edi Mulyana)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *