KAB. TASIKMALAYA (CM) – Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) memberikan penghargaan kepada 12 orang yang telah berhasil dalam melaksanakan penyelenggaraan kesejahteraan sosial bagi anak.
Salahsatunya, Polres Tasikmalaya, yakni dengan memunculkan sosok anak berhadapan dengan hukum yang kemudian diangkat dalam sebuah film layar lebar, Arul Hadiah Terbaik.
Selain itu, Polres Tasikmalaya pun dinilai telah mampu mengedepankan pelayanan yang humanis ketika melakukan penanganan kasus-kasus yang bersentuhan dengan anak.
Penyerahan penghargaan ini diberikan langsung oleh Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Kak Seto Mulyadi di Gedung Pertemuan Warga (GPW) Polres Tasikmalaya pada Selasa 06 Desember 2022.
Kak Seto menjelaskan bahwa LPAI memberikan apresiasi terhadap apa yang sudah dilakukan oleh jajaran dari pemerintah Kabupaten Tasikmalaya termasuk juga Polres Tasikmalaya.
Menurutnya, LPKS ini telah memberi kesempatan kepada anak-anak untuk mendapatkan perlindungan lingkungan yang lebih kondusif.
Sehingga, kata dia, anak-anak diberi kesempatan untuk kembali menjadi anak-anak yang berpotensi positif bahkan mungkin menjadi calon-calon pemimpin bangsa di masa depan.
“Keberadaan Polri untuk anak-anak yang berkonflik dengan hukum walau bagaimana pun mereka tetap anak yang bisa dibina dan diselamatkan masa depannya. Bukan malah dijerumuskan pada pidana yang justu membuat anak makin stres, tetapi justru dibangkitkan semangatnya,” tutur Kak Seto.
Wakapolres Tasikmalaya Kompol Alan Haikal menyampaikan, Kepolisian Resort Tasikmalaya sengaja membuat LPKS sebagai bentuk pelayanan terhadap masyarakat.
Menurutnya, LPKS ini akan menampung anak-anak yang berhadapan dengan hukum. Dimana prosesnya mengedepankan tindakan humanis bukan penindakan hukum secara refresip untuk anak-anak.
Ia pun mengucapkan terimakasih kepada Kak Seto yang telah memberikan penghargaan bagi Polres Tasikmalaya.
“Kami juga akan melakukan penanganan kasus anak berhadapan hukum seperti ke Arul. Tidak refresip secara hukum, tapi lebih halus dan hak-hak anak tidak terganggu dan tetap diberikan,” pungkasnya.*