News

Tiga Tahun Terakhir, 754 Kasus DBD Menjangkit Masyarakat Kota Tasik

168
×

Tiga Tahun Terakhir, 754 Kasus DBD Menjangkit Masyarakat Kota Tasik

Sebarkan artikel ini

KOTA TASIKMALAYA (CM) – Kepala Seksi Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit  Menular (P2PM), Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Juhandi, mengatakan, dalam kurun waktu tiga tahun, terhitung mulai 2016 hingga 2018 tercatat, penderita penyakit Demam Berdarah di Kota Tasikmalaya mencapai 754 kasus.

“Dari total 754 kasus DB. Jumlah yang meninggal dunia selama 2016 sebanyak 5 orang. 2017 jumlah kasus 298 tidak ada yang meninggal. 2018 total kasus 221 meninggal 2 orang. Sedangkan Insiden ret kasus sebanyak  115 per 100 ribu penduduk Kota Tasikmalaya akibat DB,” papar Juhandi, saat ditemui di kantornya, Rabu (16/1/2019).

Menurutnya, upaya yang dilakukan bidang P2PM dalam penurunan DBD diantaranya dengan menggalakan gema antik. Itu katanya sudah dilaksanakan di 69 kelurahan dan 10 Kecamatan di Kota Tasik.

“Perlu diketahui, daerah endemis DBD hampir menyeluruh di semua kecamatan yang ada di Kota Tasik. Penindakannya kita lakukan dengan cara melakukan pemasangan stiker di setiap rumah-rumah agar masyarakat tahu. Tak hanya itu untuk pencegaahan, dilakukan juga fogging masal yang di biayai oleh pemerintah untuk menjaga peningkatan kasus di daerah endemis,” jelasnya.

Ia menambahkan, untuk mengantisipasi DBB  masyarakat harus menggalakan 3M. Yakni menguras sumur bak mandi, menutup tempat penampungan air seperti didalam ember atau gentong, Mengubur dan mendaur ulang barang bekas seperti genangan di dalam batok kelapa dan lainnya.

Tak hanya itu, Juhandi juga mengimbau kepada seluruh lapisan masyarakat supaya tak usah khawatir akan persediaan Abate oleh Dinas dalam setiap tahunnya. Ia menyebutkan sampai saat ini stoknya aman. Jika masyarakat membutuhkan, ia menyarankan masyarakat datang ke Puskesmas terdekat.

“Dan itu diberikan secara gratis. Tidak usah beli. Hati-hati ketika ada yang menjual (Abate) karena pemerintah tidak menjualnya. Gratis,” tegasnya. (Edi Mulyana)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *