SUMEDANG (CM) – Sebagai organisasi independen, Kornas Institut Koperasi Indonesia (IKOPIN) gelar diskusi ilmiah mengenai “tantangan koperasai dalam pembangunan ekonomi nasional” di gedung dekopimwil Jawa Barat.
Ketua organisasi, Yakimsa Ahmad megatakan, disikusi tersebut sebagai bentuk dalam mewujudkan cita-citanya sebagaimana dalam pasal 33 UUD 1945. Kornas Ikopin dituntut secara kritis dalam mencermati perkembangan perkoperasian dan kreatif dan inovatif dalam memberikan jawaban atas persoalan.
“Dilatar belakangi kehendak sejarah dan tantangan jaman yang mengharuskan alumni ikopin bersatu bersama dan bergotong royong (holopiskuntulbaris) dalam mewujudkan cita-cita tersebut,” ujar Yakimsa, senin (15/4/2019).
Sementara itu Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Jabar, yang juga merupakan Alumni Ikopin, Kusmana Hartadji mengatakan, saat ini koperasi membutuhkan inovasi digitalisasi, one pesantren one product (opop), UKM naik kelas,dan read branding.
“Forum diskusi perkoperasian bisa dilaksanakan setiap bulan sekali,” kata Hartdji.
Menurutnya, koperasi dalam menghadapi era digital industri 4.0 harus melakukan pendekatan baik secara struktural, kulural dan explorasi/akselerasi market (pasar).
Melihat situasi koprasi yang sudah banyak menyimpang, penasehat DPP IKA Ikopin, Tabroni Kosim, mengharapakan pembentukan tim rekturisasi induk koperasi dan KUD, pemberian kembali beasiswa dari Dekopin,mengembalikan BUMDES oleh KUD.
“Keluaran FGD hari ini diharapkan adanya kesamaan langkah yang senapas dengan kehendak ideologi dan terukur secara organisasi,” tutur Tabroni. (Agus)