TASIKMALAYA (CM) – Dalam Musyawarah Cabang (Muscab), Ketua DPC Persatuan Artis Dangdut Melayu Indonesia (PAMMI) Kabupaten Tasikmalaya, Nunu Nurulhuda mengatakan profesi seniman yang seharusnya berbahagia ternyata dikejutkan dengan kematian sejumlah artis luar negeri karena bunuh diri.
“Pertanyaannya, kenapa mereka (artis) yang hidupnya menghibur tidak terhibur hingga melakukan bunuh diri, atau paling tidak ke obat penenang, anti depresi, bahkan narkoba. Ternyata, menurut penelitian dan survei penyebabnya adalah karena jauh dari Tuhan dan tidak taat terhadap agama yang dipeluknya. Artinya, kebahagian hanya bisa didapatkan jika kita punya hubungan baik dengan Tuhan, dan taat terhadap agama yang kita peluk,” terang Nunu, Jumat (02/11/2018)
Dengan demikian, lanjut ia, sebagai seniman di Indonesia, mulai dari PAMMI harus lebih dekat dengan Allah Swt bukan malah menjauh dari-Nya. Dia mengajak untuk merubah masik dangdut menjadi music yang bermartabat, berkualitas dan berwibawa dengan akhlaq para senimannya.
“Sudah saatnya kita menjadi seniman yang taat kepada Allah Swt dengan memperhatikan waktu salat, berpenampilan sesuai dengan tuntunan agama kita dan berakhlaq seperti Nabi Muhammad SAW, supaya kesenia kita bernila pahala di sisi Allah Swt, menjadi sajadah pajang tempat kita mengabdi juga rezeki yang didapt menjadi berkah bagi keluarga,” ungkapnya.
Menurutnya, di era globalisasi saat ini persaingan semakin ketat dari segala aspek kehidupan termasuk dalam industri musik yang merupakan ekonomi kreatif dimana bukan hanya sekedar menghibur tapi membarikan kontribusi besar terhadap Negara.
“Karena itu, kami berharap pemerintah sungguh-sungguh memberikan dukungan kepaad PAMMI sebagai komunitas musik dangdut terbesar di Indonesia pada umumnya dan Tasikmalaya khususnya. Mudah-mudahan di tahun depan kita punya gedung kesenian. Semoga ke depan PAMMI semakin Berjaya dan menjadi seniman yang bertqwa kepada Allah Swt,” tandasnya. (Sep)
