News

Super Camp Anak Hebat, Dahsyat!

423
×

Super Camp Anak Hebat, Dahsyat!

Sebarkan artikel ini

BANDUNG BARAT (CM) – Satu kata menggambarkan acara ini, “Dahsyat!” Perpaduan ciamik antara kasih sayang dan berjamaah, juga tawa riang dan tangis haru yang menjalar ke setiap ruas tubuh. Semuanya bermula pada Sabtu (13/10/2018) pagi di Pusdik Kavaleri, Padalarang Kabupaten Bandung Barat. Lembah kawah candra dimuka bagi prajurit Kavaleri TNI AD mendadak berbeda.

Biasanya, di satuan lapis baja dan berkuda yang dikenal pula dengan pasukan “Baret Hitam” akan dipenuhi pemandangan tentara berwajah gagah siap tempur. Namun di Sabtu pagi itu, suasana yang tersaji seratus persen bermuka silaturahmi. Ratusan anak kecil hilir mudik di sekitar lembaga pendidikan yang mencetak prajurit-prajurit kavaleri. Suara riuh mereka bersahutan seakan berlomba dengan nyanyian burung yang bersarang di pohon-pohon sekitar aula utama.

Anak-anak yang jumlahnya hampir seribu orang itu berbaju koko dan belia perempuan berjilbab. Banyak juga mereka yang berseragam pramuka. Dan saat memasuki kawasan tentara itu, mereka langsung berlarian. Terlihat, para pembimbingnya seperti kewalahan. Di sudut lain, puluhan remaja yang memakai name tage “panitia” terlihat sibuk sana sini. Mereka mempersiapkan registrasi anak-anak dan panita, kebutuhan panggung, konsumsi dan sejumlah fasilitas yang akan dipakai acara.

“Inilah super camp anak hebat seribu anak yatim dan dhuafa,” seru Ketua Panitia, Sulaemi Al Asyari, disela sibuk persiapan. Tangannya tak henti memantau suara di handy talkie. Sualemi berkata, acara tersebut bertajuk super camp anak hebat. Semacam jambore-nya anak-anak yatim dan dhuafa. Sekitar 1000 anak dari wilayah Bandung Raya berkumpul dan bersama, mereka mengikuti acara dua hari satu malam yang dimulai dari Hari Sabtu pagi itu.

“Acara ini diselenggarakan oleh yayasan majelis taklim cinta Allah (Mata Cinta) dengan tema religius, kreatif, cinta tanah air dan menjadi insan milenial berakhlak mulia di zaman now,” jelasnya. Tak lama berselang acara siap berkumandang. Iringan solawat “thala’al badru” mengiringi para tamu undangan masuk ke dalam aula tempat acara diselenggarakan beserta anak-anak berwajah gembira menyambut kedatangan para tamu undangan naik ke atas panggung.

Sebanyak 50 anak maju kedepan untuk merepresentasikan dari kelompok mereka masing-masing dengan atribut kebudayaan yang dipakaikan oleh kaka fasilitator. Dari 1000 anak itu, dibagi menjadi 50 kelompok, masing-masing 30 kelompok akhwat (perempuan) dan 20 kelompok ikhwan (laki-laki).

Penampilan anak-anak dengan penuh percaya diri membuat mata berkaca-kaca para undangan. Terlihat disana, pembina Mata Cinta Dr. H. M. Ramdhan Komaruzzaman, S. ST., M. Pol dan Wakil Walikota Cimahi Letkol (Purn) Ngatiyana berkali-kali menyibakan air dimatanya yang meleleh.

Decak kagum dari para tamu undangan beserta para panitia terlihat saat perwakilan dari masing-masing kelompok maju ke depan sambil menyalami semua tamu undangan yang ada di panggung. Pemandangan yang tersaji tak ubahnya seperti melihat parade kebudayaan Indonesia yang ditampilkan para peserta lewat tangan-tangan kreatif fasilitatornya.

Gema takbir bersahut-sahutan disertai tepuk tangan bergemuruh saat super camp anak hebat (SCAH) resmi dibuka oleh Ngatiyana. Wakil Walikota ini pun berharap, kegiatan ini menjadi motivasi peningkatan kualitas diri bagi semua pihak, mulai para peserta, panitia, semua orang yang terlibat hingga pemerintah.

Usai acara pembukaan, Wakil Ketua Panitia Ali Sukria yang didampingi sekretaris kegiatan Shinta Windu Putri membeberkan, kegiatan  ini rutin digelar setiap tahun. Dan untuk tahun ini, melibatkan 1000 anak. “Tahun ini kami mengambil tema kebudayaan dari seluruh provinsi di Indonesia, agar peserta mengetahui bahwa Indonesia itu kaya akan budaya dan bisa meningkatkan kecintaan mereka terhadap tanah air,” terang Ali.

Puput, panggilan karib Shinta Windu Putri menyebut, kegiatan ini bukan acara biasa. Pihaknya sudah mengemas berbagai mata acara untuk memuliakan anak yatim. Selama dua hari satu malam acara ini digelar. Semua kegiatan, kata dia, bertujuannya untuk membuat peserta (red, anak-anak yatim) bahagia. Meski begitu, tak hanya sekedar hiburan semata.

“Dalam kegiatan ini pun kami para panitia menyelipkan beberapa softskill berupa pemberian materi, motivasi hingga outbond untuk melatih kerjasama tiap anak dan kinetik mereka, agar setelah acara selesai peserta tidak hanya membawa membawa bingkisan secara fisik saja,” imbuhnya. Dalam kesempatan tersebut, pihaknya menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih kepada semua pihak. Para sponsor dan orang-orang yang peduli pada kegiatan SCAH ini.

Mereka ini, kata dia, adalah kafilah pejuang ikhlas. Memberikan materi, dana, pikiran dan tenaga untuk kegiatan memuliakan anak yatim dan dhuafa. “Hatur nuhun. Jazakumullahunkhairon. Hanya Allah yang mampu membalas kebaikan para sponsor dan semua pihak yang telah membantu. Terlaksananya kegiatan ini menjadi bukti kekuatan berjamaah untuk berbagi dan beramal,” ujarnya.

Apa yang diutarakan Puput bukan basa basi. Memang terlihat dalam arena acara ini, berbagai pihak mulai pemerintah, perusahaan hingga berbagai komunitas bersatu padu bekerjasama. Mereka saling mengisi, saling berbagi, saling memotivasi dan saling memberi arti. Salah satunya yang dikatakan Puput tadi adalah Suzuki Carry Club Indonesia Region Bandung Raya (SCCI Reg Baraya).

Komunitas pecinta mobil ciamik ini tampil sigap antar jemput para peserta yang tersebar seantero Bandung Raya. “Kami sangat berbahagia bisa terlibat dalam kegiatan ini. Anggota komunitas kami sangat antusias,” kata Ketua Umum SCCI Kang Entis, di dampingi Ketua Reg Baraya Yan Heryanto.

Tak tanggung-tanggung, pihaknya menurunkan 54 armada untuk menjemput dan mengantar para peserta. Semuanya, kata dia, ditargetkan diantarkan kembali ke rumah/asrama/ pondok/panti asuhan masing-masing dengan utuh dan bahagia. Anggotanya yang terlibat tak hanya bertugas untuk antar jemput semata, tetapi lebih dari itu. Yakni, memberikan kebahagiaan, ramah dan ceria selama proses antar jemput anak-anak.

“Pokoknya harus happy. Agar anak-anak gembira selama perjalanan, acara hingga pulang. Mereka (anak-anak yatim) gembira, kita pun tentu sangat bahagia,” katanya. Lantas, apa motivasi Kang Entis dan seluruh pasukannya ini terlibat? Ia menjawab, “Kami semua yang terlibat dalam acara ini ingin diberkahi, sebagaimana jaminan Rasulullah bahwa pecinta anak yatim itu begitu dekat dengan baginda nabi saat di surga nanti,” tambahnya.

Ia teringat hadits Sahl bin Sa’ad radhiallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, Aku dan orang yang menanggung anak yatim (kedudukannya) di surga seperti ini.” Kemudian beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam mengisyaratkan jari telunjuk dan jari tengah beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam, serta agak merenggangkan keduanya. (Abah Apo)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *