KOTA TASIKMALAYA (CM) – Bencana alam gempa bumi dan tsunami yang terjadi di Kota Palu, Sulawesi Tengah, baru-baru ini tak hanya menyedot perhatian Nasional namun juga skala Internasional, termasuk kepedulian bantuan kemanusiaan masyarakat di berbagai daerah pun terus mengalir. Seperti halnya ribuan pelajar Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 5 Kota Tasikmalaya yang melakukan penggalangan dana di lingkungan sekolah.
Menurut pantauan, sejumlah murid sekolah tersebut antusias melaksanakan penggalangan dana disaksikan langsung oleh kepala sekolah, camat Cipedes, TNI, Polri, para lurah, seluruh pegawai Negeri Sipil (PNS) dan para tamu undangan di lingkungan Kecamatan Cipedes Kota Tasikmalaya.
Kepala SMP Negeri 5 Kota Tasikmalaya, Yuyun Siti Noorhaesih, mengatakan penggalangan dana dilakukan untuk membantu para korban gempa di Kota Palu yang sedang membutuhkan uluran tangan. Kegiatan penggalangan, jelas dia, atas dasar kesepakatan semua pihak termasuk komite sekolah juga dirinya selaku kepala sekolah.
“Alhamdulilah, 1040 anak didik dan para guru sangat luar biasa antusias. Panggilan jiwanya untuk peduli terhadap sesama sangat tinggi,” papar Yuyun saat ditemui usai melakukan apel gabungan tingkat Kecamatan dan penggalangan dana di SMPN 5, Selasa (1/10/2018).
Dia mengaku belum mengetahui pasti jumlah dana yang berhasil dikumpulkan, karena masih dalam proses penghitungan. “Keliatannya cukup lumayan. Pastinya anggaran itu akan diserahkan ke Dinas Pendidikan untuk dihimpun di sana.. Namun pendistribusiannya masih belum diketahui, akan diantar atau tidak. Itu semua diurus oleh dinas,” terangnya.
Sementara, Camat Cipedes, Jalaludin mengapresiasi kegiatan tersebut. Menurutnya, hal itu sangat baik dan luar biasa dan tentunya harus diterapkan tak hanya di kalangan pelajar saja tapi di tarap PNS. “Penggalangan dana yang dikaitkan dengan silaturahmi ini banyak hikmahnya, baik yang direncanakan maupun tidak seperti halnya di SMPN 5. Ini perlu ditanamkan di semua sekolah dan instansi lainnya terutama bagi para PNS di wilayah Kecamatan Cipedes,” katanya.
Dia menyebut, saat ini di kantornya tengah menerapkan program penggalangan dana dengan menabung minimal Rp 1.000 per hari yang dimasukan ke dalam kencleng dan dikelola oleh Baznas Kecamatan. “dengan pola itu kita sudah membuktikan bahwa selama sebulan mendapat 2 juta rupiah. Jika ada yang sakit ataupun bencana seperti yang terjadi di Palu, kita bisa memberikan kepedulian terhadap para korban yang membutuhkan. Pola ini kami terapkan agar para pegawai dibiasakan memberi bukan meminta, tangan di atas lebih baik ketimbang tangan di bawah,” pungkas Jalal. (Edi Mulyana).