News

SMK Global Berdiri di Tengah Perbatasan untuk Membangun Negeri

208
×

SMK Global Berdiri di Tengah Perbatasan untuk Membangun Negeri

Sebarkan artikel ini
SMK Global Berdiri di Tengah Perbatasan untuk Membangun Negeri

KOTA TASIKMALAYA (CM) – Tingkat pendidikan masyarakat di perbatasan Kota dan Kabupaten Tasikmalaya, khususnya di wilayah Kelurahan Cibunigeulis Kecamatan Bungursari tergolong rendah.

Pasalnya, dari sekian banyak penduduknya sebagian besarnya bermata pencaharian sebagai pekerja kasar, buruh harian lepas, pemulung batu dan pasir di perusahaan galian C, juga menjadi buruh tani yang penghasilannya pas-pasan.

Hal itu dibenarkan oleh pendiri Yayasan Al-Manshuriyah yang sekaligus selaku pendiri SMK Global, Ade Mahmud, saat ditemui cakrawalamedia usai mengalungkan medali sebagai penghargaan pada acara perpisahan angkatan pertama anak didiknya di Kampung Ubrug/Gunung Goong, Kelurahan Cibunigeulis Kecamatan Bungursari, Senin (30/04/2018).

“Sejarah awal mulanya didirikan yayasan ini berangkat dari amanat orangtua yang asli warga perbatasan. Semasa hidupnya dulu beliau sangat menginginkan lahir sebuah tempat pendidikan di tanah miliknya,” papar Ade.

Lalu, lanjutnya, di tahun 2012 berdiri sebuah yayasan bernama Al-Manshuriyah. Bergerak di lembaga pendidikan non formal paket A, B dan C dan sudah berjalan selama 2 tahun. Terus, melangkah kembali ke jenjang sekolah formal SMK Global yang hingga saat ini telah mengantarkan murid angkatan pertamanya dari dua jurusan yakni TSM dan AP.

“Sekarang, amanat orangtua itu sudah terjawab. Hanya saja, SMK Global berdiri bukan di tanah milik orangtua yang telah diwakafkan tempo dulu. Tapi di tanah pribadi yang telah diwakafkan menjadi hak yayasan,” terang dia.

Menurutnya, perjuangan dan pengorbanannya tersebut semata-mata hanya kepedulian dan untuk kepentingan masyarakat, daerah juga Negara. Karena, sambung Ade, melihat kondisi di tengah perbatasan yang statusnya sebagai penyangga daerah ternyata luput dari perhatian pemerintah.

“Kami dan kawan-kawan sebagai pendiri yayasan dan lembaga pendidikan SMK Global hanya berbekal dorongan masyarakat dan kesiapan sumber daya manusia tanpa ditunjang dengan materi. Namun, Alhamdulilah berkat kegigihan para pendiri, guru dan juga warga, SMK Global bisa berdiri kokoh di tengah serba kekurangan,” ujarnya.

Meski demikian, tegas dia lagi, berdirinya SMK Global merupakan hasil swadaya pendiri dan juga hasil kontribusi seadanya dari para orangtua murid. Pihaknya mengaku, akan terus berjuang hingga bisa melahirkan para anak didik yang berprestasi di kancah daerah, provinsi dan Nasional.

“Di tengah semangat para pendiri dan pendidik yang sangat menggebu-gebu ini, semoga pemerintah daerah, provinsi maupun pusat dapat memberikan bantuan ke lembaga pendidikan ini yang sekarang butuh ruang kelas baru, meubeler dan juga fasilitas lainnya guna meberikan keringanan biaya kepada orangtua tidak mampu tapi anaknya menginginkan untuk melanjutkan ke sekolah kejuruan ini,” pungkas Ade. (Edi Mulyana)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *