GARUT | Sekolah Menegah Kejuruan Bina Karya Mandiri Kabupaten Garut menetapkan hari Rabu 13 November 2019 sebagai jadwal untuk peringatan hari Maulid Nabi yang jatuh pada tanggal 09 November 2019/12 Rabiul Awal 1441 H. Para siswa/I. Kaitan dengan itu, semua siswa beserta guru diharuskan mengenakan busana muslim. Kegiatan diisi dengan shalat dhuha bersama, kemudian dilanjut dengan beberapa perlombaan islami dengan peserta dari perwakilan masing-masing kelas, dan diakhiri dengan tabligh akbar.
Adapun perlombaan berupa lomba baca puisi tema Muhammad Shalalahu’alaihiwasallam, pidato tema bebas dan lomba kreasi tumpeng tiap kelas. Meski jumlah lomba tidak banyak dan peserta yang dapat dihitung jari, ruangan perlombaan dibuat meriah akannya. Terutama saat pidato yang dibawakan oleh Muhamad Lutfi kelas X MM dengan bertemakan berbakti kepada ibu.
“Sebelum dipanggil merasa gugup, tapi setelah memulai terasa plong, berasa tidak ada penonton,” kata Lutfi. Ia mengaku bahwa penampilannya dilakukan tanpa latihan terlebih dahulu alias mendadak. Meski mendadak, lanjut Lutfi, dapat memeriahkan suasana. Hal tersebut ternyata didukung oleh pengalamannya dalam perlombaan pidato.
Di samping ruang perlombaan yang meriah, berbanding terbalik dengan ruang guru. Di dalamnya terdapat tumpukan nasi kuning atau tumpeng yang sudah disimpan sebelum acara dimulai oleh siswa. Para dewan juri pun mencicipinya.
Salah seorang Juri, Ubaidilah Amir, menjelaskan, keseluruhan tumpeng sangat beragam, dari segi rasa yang biasa saja sampai yang enak. “Untuk kelengkapannya beragam juga, ada buah-buahan sampai yang tidak ada, dan juga yang hanya tiga macam saja,” sambung ia.
Usai kegiatan perlombaan, dilanjut dengan tabligh akbar yang diisi oleh Ustad Atep. “Tabligh akbar sangat seru, terutama saat membaca shalawat bareng, para siswa sangat antusias.” kata Ubai.
Sementara itu, Wakasek Kurikulum, Rina Widaningsih, bersyukur dengan adanya kegiatan maulud nabi dan beberapa lomba, serta pesertanya tampak antusias. “Acara tersebut mencoba kreatif siswa dari bidang pidato, puisi ataupun hafidz, dan mungkin kulinernya. Untuk lomba tumpeng alhamdulillah dari semua rasa enak, dengan beraneka ragam menu tapi bisa diselenggarakan dengan baik,” ungkapnya.
Kemudian, Wakasesk Sarpras, Atan Muhtar juga mengaku merasa bangga atas kemampuan anak-anak didiknya saat berdiri di panggung lomba. “Ada yang perlu dilatih dan dikasih arahan serta bimbingna saja. Saya berikan penghargaan yang setinggi- tingginya untuk para peserta yang mengikuti, dan terimakasih untuk guru yang berkompeten dalam mengatur acara ini,” tambah ia.
Lalu, Selaku Ketua OSIS, Rosa Rostati, mengemukakan tujuan diadakannya peringatan maulid nabi. “Jadi bakat-bakat tersembunyi dapat terlihat sekarang, alasan mengadakan untuk memperingati maulid nabi, sebelumnya mau diadakan pada hari Selasa tapi diundur ke hari Rabu karena pada hari Selasa libur dan mata pelajaran tertinggal,” tandas Rosa. (Ikhsan)