Teknologi

Sinyal 5G bisa Pengaruhi Prakiraan Cuaca

267
×

Sinyal 5G bisa Pengaruhi Prakiraan Cuaca

Sebarkan artikel ini
Sinyal 5G bisa Pengaruhi Prakiraan Cuaca (2)
ilustrasi smartphone dengan sinyal 5G

BONN JERMAN (CM) – Frekuensi yang dihasilkan jaringan baru 5G, dengan frekuensi satelit cuaca akan mengganggu prakiraan cuaca di masa depan.

Dalam konferensi pada 2019, International Telecommunication Union (ITU) menyebut bahwa jaringan seluler 5G harus beroperasi di kisaran frekuensi 24,25 dan 27,5 GHz.

Namun, gelombang sinyal 5G hanya terpaut lebih lebar dengan spektrum 0,25 Ghz dengan spektrum uap air di atmosfer yang diukur oleh satelit cuaca.

Kadar uap air di atmosfer menjadi salah satu data terpenting dalam meramalkan kondisi cuaca. Jika uap atau gas tersebut mendingin, maka terbentuklah awan.

Analisa kondisi cuaca dilakukan dengan menggunakan sensor pasif. Sensor-sensor itulah yang bisa mendeteksi sinyal gelombang mikro yang sangat lemah pada spektrum gelombang 23,6 GHz hingga 24 GHz.

Profesor meteorologi Universitas Bonn di Jerman, Dr Clemmens Simmer mengatakan, pancaran frekuensi jaringan seluler itu pasti tidak berhenti tepat pada 24 GHz.

“Pasti ada luberan frekuensi karena setiap pemancar mentransmisi pada lebar gelombang tertentu yang tak terhindarkan dan akan berinterferensi dengan gelombang dibawahnya,” katanya, dikutip DW, Selasa (25/2).

“Radiasi uap air juga sangat lemah. Kami mengukur perubahan energi amat kecil pada molekul uap air. Setiap gangguan pada sinyal akan mempersulit pengukuran,” jelasnya.

Semakin akurat datanya, semakin presisi pula ahli meteorologi dalam meramalkan badai, angin topan, serta kapan dan di mana peristiwa cuaca itu akan terjadi. Namun jika data yang didapatkan terkontaminasi, prediksi tersebut bisa salah atau melenceng sejauh ratusan kilometer. (Rifki)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *