KOTA TASIKMALAYA, (CAMEON) – Mari melihat data yang dirilis badan narkotika dan kepolisian. Secara nasional, ada Sekitar 18 ribu generasi muda meninggal sia-sia akibat menyalahgunakan narkotika dan obat-obat terlarang.
Berdasarkan data, usia SMA merupakan usia yang rentan terjangkit penyalahgunaan narkotika. Setiap harinya, ada sekitar 50 orang meninggal sia-sia akibat mengkonsumsi narkoba. Jika dihitung dalam setahun, tidak kurang dari 18 ribu pemuda tewas.
Padahal, pemuda hari ini adalah miniatur bangsa dimasa depan. Perlu langkah serius menyelamatkan generasi muda agar bangsa dan ummat ini selamat dimasa depan.
Semangat membangun generasi harapan inilah yang bergema di Kota Tasikmalaya. Tepatnya di Pondok Pesantreneurshipay yang berlokasi di Kampung Condong Kelurahan Setia Negara Kecamatan Cibeureum Kota Tasikmalaya.
Melalui kegiatan Penutupan Shaum Sunnah Senin-Kamis dan Hafizh Quran, Kamis (2/6/2016), sebanyak 105 orang remaja putra dan putri ini menggelorakan semangat untuk menjemput masa depan generasi harapan ummat.
Para remaja yang kerap disebut Laskar Langit ini diharapkan mampu memberikan teladan kebaikan. Selama ini, mereka mengikuti agenda shaum sunnah Senin-Kamis dan mengejar target hafalan Quran.
Tentunya, shaum sunnah bukan berarti akhir shaum sunah Senin dan Kamis selamanya. Tetapi akhir menjelang shaum Ramadan yang status shaumnya bukan lagi sunnah, tapi wajib selama sebulan penuh.
“Hari ini adalah penutupan shaum sunnah menjelang bulan suci Ramadan. Kita akan lanjutkan lagi (shaum sunnah) setelah akhir bulan Ramadan nanti,” ujar Pimpinan Pondok Pesantreneurshifay, Yadi Viyana, kepada CAMEON, Kamis (2/6).
Dikatakannya, sebanyak 105 jamaah anak-anak putra dan putri Laskar Langit yang kehidupannya di gang perkotaan ini telah menunjukan keseriusannya menjalankan sunnah. Sekaligus, mereka juga di “wisuda” hafizh Qur’an.
Program shaum sunnah sendiri, sudah berjalan sejak tahun 2013. Dan kegiatan penutupan semacam ini sudah keempat kalinya digelar.
“Hingga sekarang, hari Kamis (2/6) diikuti 105 santriwan dan santriwati yang mengikuti penutupan shaum sunah. Semoga mereka menjadi teladan kebaikan,” ujarnya.
Ia meyakini, para remaja ini akan mampu memberikan contoh di lingkungan keluarga dan masyarakat. Bahkan, mereka akan memiliki untuk memutus rantai anak jalanan.
Ia berharap, pembelajaran penerapan metode shaum sunnah, menghafal dan hafiz Al Quran 40 hari bagi anak-anak dari mulai usia 7 sampai 18 tahun di pondok Pesantreneurshipay ini mampu mampu mencetak generasi yang mumpuni ilmu.
“Terutama mampu memutus mata rantai anak turun ke jalan dengan cara selamatkan anak di dalam gang,” katanya.
Ia mengajak masyarakat dan seluruh stakeholder untum menyelamatkan generasi di dalam gang sebelum turun ke jalan. Dengan kata lain, mereka harus dididik sebelum menginjak dewasa.
“Sebelum menemukan sifat negatif didalam perubahan faktor lingkungan yang memang saat ini sudah semakin menjadi-jadi. Kekahawatiran semua orang tua sudah tidak bisa dipungkiri,” imbuhnya.
Ditempat sama, Pimpinan Pondok Pesantren Al Huda Paseh Kota Tasikmalaya, Kiyai Aminudin mengapresiasi kegiatan ini. Tokoh ulama Tasik ini mengaku terharu dengan program tersebut.
“Alhamdulilah, di Kota Tasikmalaya ini, Allah telah memperlihatkan calon-calon pemimpin masa depan yang soleh dan solehah, serta imannya kuat kemudian ilmunya mumpuni,” ujarnya.
Disisi lain ia menggambarkan kebobrokan akhlak generasi muda saat ini. Wabah demoralisasi telah merasuk setiap sendi kehidupan masyarakat.
“Kita melihat regenerasi sekarang penyakit yang ada di masyarakat adalah moral,” katanya.
Melalui kegiatan tersebu, harapan akan bangkitnya generasi harapan yang lurus aqidah, kuat karakter dan luas ilmunya kembali lahir.
“Regenerasi sekarang ilmunya, dan kedisiplinan lebih teruji. Kami yakin kedepan akan menjadi regenerasi yang idealis, sehingga bisa dijadikan barometer untuk bangsa kita termasuk pemerintah,” harapnya. cakrawalamedia.co.id (Edi Mulyana)