News

Shades of Blue, Ruang Baru Pertemuan Ide di Kota Tasikmalaya

52
×

Shades of Blue, Ruang Baru Pertemuan Ide di Kota Tasikmalaya

Sebarkan artikel ini

KOTA TASIK (CM) – Minggu pagi di Jalan Sukarindik biasanya hanya diisi deru kendaraan dan warga yang bergegas mencari sarapan. Namun, suasana berubah hangat pada 9 November 2025.

Di sudut jalan, sebuah bangunan berwarna lembut Shades of Blue Coffee and Eatery menjadi pusat perhatian. Bukan semata karena aroma kopi yang menguar, tetapi karena kedai baru itu mendadak menjelma panggung pertemuan lintas generasi.

Pembukanya pun tak biasa. Dua kepala daerah Tasikmalaya hadir bersamaan, Wali Kota Tasikmalaya, Viman Alfarizi, dan Bupati Tasikmalaya, Cecep Nurul Yakin. Keduanya datang tanpa formalitas berlebihan, seolah menjadikan kedai kopi itu sebagai ruang santai untuk bercakap tentang masa depan kota.

Di balik keramaian itu berdiri tiga pemuda yang memantik banyak rasa ingin tahu, yakni Rizki, Naufal, dan Fahmi. Trio yang oleh rekan-rekannya dijuluki “Tiga Anak Muda Berbahaya” itu berhasil menarik perhatian tokoh penting Tasikmalaya, termasuk pengusaha nasional, H. Amir Mahpud.

Amir datang langsung dari Jakarta sebuah sinyal kuat bahwa langkah tiga pemuda itu bukan sekadar membuka kedai, tetapi membangun jejaring dan peluang baru.

Wali Kota Viman memuji konsep kedai yang menawarkan pemandangan Gunung Sawal sebagai lanskap alami. Ia berharap, tempat seperti ini dapat melahirkan percakapan dan ide-ide segar untuk menggerakkan ekonomi Tasikmalaya.

Sementara itu, Amir Mahpud yang punya pengalaman panjang membangun usaha menekankan pentingnya konsistensi. “Dalam berusaha, istiqamah itu kuncinya. Semoga semangat anak-anak muda ini menular ke generasi lainnya,” ujarnya.

Kehadiran Amir di Tasikmalaya juga sekaligus mempertemukannya dengan sejumlah kolega politik, Ketua DPRD H. Aslim, Wakil Ketua DPRD H. Heri Ahmadi, Ketua DPD PKS Agus Sugiarto, Ketua Fraksi PPP Riko Restu Wijaya, Bendahara Partai Umat Jeni Jayusman, hingga Ketua Fraksi Gerindra Andi Warsandi. Deretan nama itu menjadikan peluncuran Shades of Blue terasa lebih seperti sebuah forum kota ketimbang sekadar pembukaan kedai kopi.

Salah satu komisaris, H. Yadi Mulyadi, memandang Shades of Blue sebagai ruang sosial, bukan hanya bisnis. Hingga kini, kedai itu telah menyerap sekitar 40 tenaga kerja.

“Harapannya, tempat ini bisa tumbuh sebagai ruang diskusi dan kolaborasi untuk mencari solusi kemajuan Tasikmalaya,” katanya.

Rizki, COO Shades of Blue, menambahkan bahwa kedai ini dirancang untuk lebih dari sekadar tempat nongkrong. Ada ruang pertemuan, area outdoor untuk nonton bareng, hingga panggung mini bagi musisi lokal. Pihaknya juga tengah menjajaki kolaborasi dengan UMKM agar produk-produk lokal bisa dipasarkan di sana.

Dengan desain estetik, ragam kuliner, dan semangat kolaboratif yang mereka bawa, Shades of Blue hadir bukan sebagai kedai kopi biasa. Ia menjadi simbol optimisme bahwa anak muda Tasikmalaya sedang merumuskan cara baru membangun kota mereka, dimulai dari sebuah meja kopi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *