BANDUNG ( CM )- Ribuan Kepala sekolah SMA san SMK Swasta se Jawa Barat yang tergabung kedalam Forum Kepala Sekolah Swasta ( FKSS ), Senin ( 05/11 ) menyambangi Gedung Sate Bandung, Jawa Barat, dengan membawa sejumlah sepanduk para kepala sekolah ini menuntut agar Pememintah Provinsi Jawa Barat, segera merealisasikan pencairan BPMU pada bulan November 2018.
Menurut Korlap Aksi Ade Hendriana , BPMU (BANTUAN PENDIDIKAN MENENGAH UNIVERSAL ) untuk SMA dan SMK sejatinya harus cair bulan november 2018 sesuai Rencana Propinsi Jawa Barat, namun hingga saat ini itikad itu tak pernah kunjung tiba.
” Inikan sebagai bentuk akumulasi dari para kepala sekolah yang mengharapkan agar BPMU yang mereka ajukan bisa cair November ini (2018) karena pengajuannya kan sudah cukup lama, tapi pemerintah provinsi alih alih mengesahkan malah rencananya justru akan memotong BPMU ” tegas Ade.
Hal Serupa juga disampaikan oleh Ketua umum FKSS Jabar, Usman yang mennegaskan bahwa BPMU untuk SMA dan SMK sejawa barat harus cair sebesar Rp. 500 hingga 700.000/ siswa pada bulan November ini.
” Pada saat pemerintahan sebelumnya BPMU ini teranggarkan sebsar 250.000/siswa/semester, sekarang entah bagaimana berubah menjadi 24.000/siswa /semester drastis sekali turunya , dan jelas ini pasti berdampak pada profesionalisme dunia pendidikan di Jawa barat, Gubernur harus bertanggung jawab untuk itu ” terang Usman.
,
Sayang kedatangan para pengambil kebijakan di sekolah negeri dan swasta ini, hanya ditemui oleh Kadisdik Provinsi Jabar Ahmad Hadadi, sementara Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil lebih memilih menghindar pengunjuk rasa, tak jauh berbeda dengan Presiden RI Joko Widodo saat disambangi ribuan guru honorer di Istana Merdeka, beberapa waktu lalu. ( ZZ )
									




