News

Sembilan Hari Hilang, SM Pulang dalam Keadaan Trauma

187
×

Sembilan Hari Hilang, SM Pulang dalam Keadaan Trauma

Sebarkan artikel ini
Sembilan Hari Hilang, SM Pulang dalam Keadaan Trauma
SM Yang Hilang Dtemani Orangtuanya serta Kepala Desa Sukapada Saat Melapor Ke KPAID Kab Tasik/Sp

TASIKMALAYA (CM) – Setelah dikabarkan menghilang selama kurang lebih 9 hari, SM (17) warga kampung Citeureup Rt. 001 Rw. 004 Desa Sukapada Kecamatan Pagerageung, Kabupaten Tasikmalaya akhirnya pulang ke rumah, Jumat, (09/03/2018) sekira pukul 11.30 WIB siang.

Ia pulang ke rumah diindikasikan karena pemberitaan yang gencar, baik di media sosial elektronik maupun cetak.

Menurut keterangan yang didapat, SM pergi dari rumah dijemput oleh kenalannya di jejaring sosial Facebook, Kamis, (01/03/2018) di daerah Pamoyanan dengan menggunakan sebuah kendaraan. Ia dibawa ke Bandung dan tinggal di sana selama tiga hari.

Bosan main di daerah Bandung, ia bersama temannya pergi ke daerah Garut dan menginap selama satu hari. Setelah dari sana lalu pergi ke Kuningan selama empat hari. Setelah itu, ia diantar pulang oleh temannya dan diturunkan di daerah Wado pada hari Jumat siang.

Ketua Komisi Perlindungan Anak Daerah (KPAID) Kabupaten Tasikmalaya, Ato Rinanto, mengatakan, SM pulang dalam keadaan trauma dan tidak tahu daerah tempat tinggalnya.

“Ia diturunkan di daerah Wado, tapi dia tidak tahu arah pulang. Ia pulangnya ke pasar Ciawi naik elf. Dari pasar Ciawi oleh tukang ojeg langsung diantar ke rumahnya. Dia pulang dalam keadaan trauma,” ungkapnya kepada media di sekretariat KPAID Kabupaten Tasikmalaya di Perum Citra Graha Residence Blok A No 2, Cisayong.

Ia menambahkan, kasus tersebut belum bisa diindikasikan ke dalam kasus trafficking dan eksploitasi anak.

“Belum ada indikasi ke sana, kami masih mendalaminya. Seperti kita lihat, anaknya belum bisa dimintai keterangan. Kepada orangtuanya pun belum mau bicara. Anaknya masih trauma. Kami sekarang fokus dulu kepada psikis si anak. Selanjutnya kami akan meneruskan laporan ke pihak berwenang,” ungkapnya.

Sementara, Kades Sukapada, Ahmad Hidayat, mengatakan, kejadian tersebut merupakan yang pertama selama dirinya menjabat sebagai kades.

”Baru kali ini terjadi, sebetulnya daerah kami ini ndeso banget. Hanya letaknya dekat dengan jalan provinsi jadi mulai ramai, apalagi sekarang ada mini market yang selalu dijadikan tempat nongkrong,” ungkapnya.

Untuk menghindari hal itu terjadi lagi, ia akan terus melakukan sosialisasi pentingnya pengetahuan tentang pergaulan dan pentingnya komunikasi dengan orangtua. (Sp)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *