News

Sejumlah Warga Padamulya Tolak Pembangunan Tower

165
×

Sejumlah Warga Padamulya Tolak Pembangunan Tower

Sebarkan artikel ini
Sejumlah Warga Padamulya Tolak Pembangunan Tower
Ilustrasi Net

KOTA TASIKMALAYA (CAMEON) – Sejumlah warga di Kampung Padamulya RT 04/02 Kelurahan Sukamulya Kecamatan Bungursari Kota Tasikmalaya menolak keras pembangunan tower didaerah tersebut.

Muhammad Dani, salah seorang warga menyebutkan, selain dampak positif, tower tersebut juga memiliki dampak negatif. Sayangnya, pihak pengembang pembangunan tidak berimbang menerangkan dampak positif dan negatifnya.

“Kami menolak keras adanya pembangunan tower ini. Hidup sehat dibanding teknologi bagi saya jauh lebih penting dari pada kemajuan teknologi, karena hidup sehat tidak bisa dibeli atau digantikan dengan nilai uang miliaran rupiah,” beber Dani, saat ditemui di rumahnya di jalan Pameongan Kecamatan setempat, Rabu (31/5/2017).

Warga lainnya, Idah Siti Paridah mengaku, gara-gara pembangunan tower tersebut membuat dia dan suaminya cekcok. Sebabnya, dia menandatangani persetejuan ijin pembangunan sebagai warga sekitar terkena dampak.

“Saya dimarahin suami, ditelepon gara-gara ceroboh telah mengambil keputusan tandatangani rekomendasi ijin gangguan IG pembangunan tower tanpa sepengetahuan suami. Pasalnya pada waktu menandatangani, suami saya sedang di luar kota,” ungkap Idah.

Belakangan setelah tanda tangan bersama warga lainnya, ternyata suami Idah sebagai kepala keluarga menolak dengan tegas. Tanda tangan persetujuan pembangunan tower itu minta dibatalkan.

“Kata suami pokoknya cabut kembali ke pihak tower, sekalian bilangi pernyataan yang sudah di tandatangani itu sudah tidak sah,” ujarnya.

Ia dan beberapa warga lainnya menyatakan, ijin pembangunan tower tersebut sudah dianggap tidak sah. Idah sendiri mengakui, ketidaktahuannya mengenai dampak bahaya tower bisa dimanfaatkan oleh orang-orang tertentu untuk kepentingan pribadi.

Hingga berita ini ditayangkan, CAMEON belum berhasil melakukan konfirmasi kepada pihak pengembang tower tersebut. Di lokasi pembangunan tidak terlihat aktivitas pembangunan, sementara nomor kontak dan pihak yang bisa dihubungi belum ada. (Edi Mulyana)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *