News

Sejumlah Warga Binaan Lapas Tasik dapat Assimilasi

197
×

Sejumlah Warga Binaan Lapas Tasik dapat Assimilasi

Sebarkan artikel ini

KOTA TASIKMALAYA (CM) – Dalam rangka pencegahan dan melindungi warga binaan dari penyebaran wabah virus Corona atau Covid-19, dari total 329 orang warga binaan sebanyak 107 orang akan dan 34 telah mendapat kesempatan assimilasi.

Kepala Lapas Kelas llB Tasikmalaya, Sulardi mengatakan, sesuai dengan petunjuk dan arahan dari Kementerian Hukum dan Ham dan dirujuk oleh UU No 10 Tahun 2020 tentang syarat untuk mendapatkan assimilasi dan hak integrasi bagi narapidana dalam rangka pencegahan dan penanggulangan Covid-19.

“Khusus untuk di Lapas Tasik telah melaksanakan instruksi tersebut, bahkan sampai tanggal 31 Desember mendatang, total yang akan dapat assimilasi sebanyak 107 orang. Kemarin tanggal 01 April telah memberikan assimilasi kepada 14 orang, 13 laki-laki, 1 orang perempuan. Disusul hari ini sebanyak 20 orang,” terangnya kepada media saat ditemui di Lapas Kelas llB Tasikmalaya, di Jalan Oto Iskandardinata, Kamis (02/04/2020).

Ia menambahkan, semua yang mendapat assimilasi setelah menjalani setengah masa pidana/tahanan ditunjang dengan berkelakuan baik, serta mengikuti program pembinaan tanpa melakukan pelanggaran tata tertib selama di lapas.

“Kategori narapidana yang mendapatkan assimilasi dari katagori narapidana umum atau tidak berkaitan dengan PP 99. Artinya tidak berkaitan dengan tindak pidana Narkoba, Korupsi, karena semua tindak pidana tidak berkaitan dengan PP 99,” ujarnya.

Ia juga menyebutkan dengan adanya assimilasi atau isolasi di rumah, pemerintah tidak mau terjadi adanya menyebaran wabah Covid-19, karena di dalam imbauan jarak antara orang dengan orang satu meter, sedangkan di dalam lapas dengan keterbatasan ruang yang sangat sempit dan dihuni melebihi kapasitas makanya dilakukan assimilasi.

Sementaran itu, salah satu waga binaan yang mendapat kesempatan assimilasi, asal Karangnunggal Kabupaten Tasikmalaya, Herman Billy (40) mengaku senang.

“Saya sangat senang telah mendapat kesempatan assimilasi. Selama di rumah saya akan berperilaku baik, akan mengisi keseharian denga bekerja di sodara sebagai tukang jahit pakaian di konpeksi,” singkat Herman. (Edi Mulyana)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *