TASIKMALAYA (CAMEON) – Usianya memang sudah tidak muda lagi bahkan sudah beranjak ujur, Sa (62) itulah nama inisialnya warga kampung Anjung Desa Tanjungsari Kec Salopa Kab Tasikmalaya ini terpaksa harus berurusan dengan Polisi dari unit PPA Polres Tasikmalaya.
Pasalnya, Pria yang sudah menikah dua kali ini, dilaporkan sejumlah warga karena diduga melakukan pelecehan seksual terhadap sejumlah anak laki-laki yang berusia 4 hingga 5 tahun. Korbanya pun tidak hanya 1 orang tapi 8 orang yang umumnya anak-anak sekolah TK dikampung itu.
Ulah tersangka terkuak, setelah salah seorang korbanya merasakan pedih saat buang air kecil dan merasa sakit di skrotumnya (Buah zakar). Setelah didesak oleh orang tuanya, barulah sang anak bercerita bahwa dia dan 8 temanya kerap kali diperlakukan tak senonoh oleh pelaku, saat bermain ke rumahnya.
Tak berapa lama, Petugas kepolisoan dari Sektor Salopa langsung menangkap tersangka dan menyerahkannya ke unit PPA Polres Tasikmalaya.
Kepada Penyidik pelaku mengaku khilaf dan hanya iseng ingin mengusap dan meremas bagian intim sejumlah bocah kecil ini. Agar si anak tidak melaporkan kepada orang tuanya, pelaku kerap memberikan sayur tutut kepada para bocah lugu ini.
“Abdi sok ngadamel sayur tutut Pak, barudak sok rajeun arameng ka bumi ku abi sok dijajarkeun dina golodog barudak teh, teras di pasih sayur saurang-saurang, nya nuju aremam tutut eta abdi iseng hoyong nyabakan “etana”,” tutur Sa.
Kasat Reskrim Polres Tasikmalaya AKP Gito dalan konprensi persnya pada Rabu, (07/06) membenarkan bahwa pihaknya sudah mengamankan tersangka berinisial Sa karena diduga melakukan pencabulan dan pelecehan seksual terhadap 8 anak di bawah umur.
“Kejadiannya satu bulan yang lalu dan baru kemarin kami menerima laporan dari warga, ya jadi kami lakukan penangkapan dan sekarang lagi di BAP, kita sangkakan dengan UU perlindungan anak,” ungkap Gito.
Polisi juga masih melakukan pengembangan apakah ada korban lain selain kedelapan bocah malang tersebut.
“Kita masih dalami, jika diangap perlu kita akan datangkan psikiater untuk memastikan apakah pelaku seorang fedophil atau bukan,” pungkas Gito. (dzm)
![]() |