News

Satu Malam Tiga Bencana, Longsor dan Banjir Kepung Tasikmalaya

376
×

Satu Malam Tiga Bencana, Longsor dan Banjir Kepung Tasikmalaya

Sebarkan artikel ini

KAB.TASIK (CM) – Hujan deras yang mengguyur wilayah Tasikmalaya sejak Minggu malam, 3 Agustus 2025, memicu bencana beruntun.

Di Kampung Cijelereun, Desa Neglasari, Kecamatan Salawu, tanah longsor menyebabkan pagar setinggi lima meter ambruk dan menimpa rumah warga yang berada di bawahnya.

Dua kamar tidur rumah tersebut hancur tertimpa material longsoran. Namun, satu keluarga yang berada di dalamnya berhasil selamat dari maut. Empat orang dilaporkan mengalami luka, dua di antaranya cukup serius.

Kapolsek Salawu, AKP Dedi Darsono, membenarkan kejadian tersebut. “Pagar rumah bagian atas runtuh dan menimpa bangunan di bawahnya. Dua kamar tidur jebol. Empat penghuni mengalami luka,” ujar Dedi, Senin, 4 Agustus 2025.

Korban luka antara lain Marlina (35) yang mengalami cedera di kaki dan putrinya, Mega (3), yang mengalami luka di kepala dan langsung dirujuk ke RSUD dr. KHZ Musthafa. Siti Nurjanah (21), anak pemilik rumah, mengalami luka ringan di kaki, sementara bayinya yang berusia delapan bulan, Kaesa, selamat tanpa cedera.

“Semua korban langsung dibawa ke Puskesmas Salawu dan RSUD. Tidak ada korban jiwa dalam insiden ini,” ujar Dedi.

Proses evakuasi puing rumah dilakukan bersama-sama oleh petugas kepolisian dan warga setempat. Longsor ini diduga akibat curah hujan tinggi yang mengguyur wilayah tersebut sejak malam.

Tidak jauh dari lokasi permukiman, longsor juga terjadi di jalan provinsi yang menghubungkan Kabupaten Tasikmalaya dan Garut. Tebing setinggi 18 meter runtuh dan menutup sebagian badan jalan, menyebabkan kemacetan panjang.

“Petugas dari Dinas PUPR bersama polisi dan warga melakukan evakuasi manual menggunakan cangkul, sekop, dan gerobak dorong. Lalu lintas kini sudah kembali normal,” kata Dedi.

Baca juga: Longsor di Tasikmalaya, Seorang Anak Tewas, Ibu dan Dua Saudaranya Luka Berat

Sementara itu, di hari yang sama, banjir melanda Kampung Cilembu, Desa Cikunten, Kecamatan Singaparna. Banjir disebabkan meluapnya aliran Sungai Cikunten dan Sungai Citatah. Sebanyak sembilan kepala keluarga atau 43 jiwa terdampak banjir tersebut.

Menurut Sekretaris Camat Singaparna, Hj. Dais Nuronia, dampak terparah menimpa rumah Ai Maryati (60). “Bagian belakang rumahnya ambruk karena tergerus air luapan sungai,” ujarnya.

Tak hanya itu, bagian dalam rumah Ai Maryati juga mengalami keretakan parah dan terancam roboh jika tidak segera diperbaiki. Warga bersama aparat desa telah melakukan upaya darurat untuk mencegah kerusakan lebih lanjut.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *