News

Satu Dekade Hari Santri, Ribuan Santri Tasikmalaya Teguhkan Peran dalam Membangun Peradaban Dunia

186
×

Satu Dekade Hari Santri, Ribuan Santri Tasikmalaya Teguhkan Peran dalam Membangun Peradaban Dunia

Sebarkan artikel ini

KAB.TASIK (CM) – Udara pagi di Alun-alun Manonjaya, terasa berbeda. Lantunan selawat dan gema takbir berpadu dengan semangat ribuan santri dari berbagai pondok pesantren yang memenuhi lapangan utama sejak subuh.

Mereka datang untuk mengikuti Apel Akbar Hari Santri Nasional (HSN) 2025 — sebuah momentum refleksi yang menandai satu dekade perjalanan Hari Santri di Indonesia.

Apel akbar tersebut menjadi puncak peringatan HSN tingkat Kabupaten Tasikmalaya dan dipimpin langsung oleh Bupati Tasikmalaya, H. Cecep Nurul Yakin.

Dalam sambutannya, suasana haru sempat menyelimuti peserta ketika Bupati Cecep menyampaikan belasungkawa atas wafatnya 67 santri dalam musibah di Pesantren Al Khoziny, Sidoarjo, Jawa Timur.

“Kita semua turut berduka. Semoga para korban mendapat tempat terbaik di sisi Allah SWT, dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan,” ujar Cecep saat ditemui wartawan pada Rabu 22 Oktober 2025.

Ia menegaskan, kehadiran pemerintah dalam membantu pesantren yang tertimpa musibah mencerminkan kepedulian negara terhadap dunia pendidikan Islam.

Cecep juga mengingatkan kembali akar sejarah Hari Santri yang berawal dari Resolusi Jihad KH. Hasyim Asy’ari tahun 1945, yang melahirkan para pejuang kemerdekaan dari lingkungan pesantren.

“Sekarang saatnya santri tampil di garda depan perubahan. Bukan hanya memahami kitab kuning, tetapi juga menguasai teknologi dan bahasa dunia,” tegasnya di hadapan para santri dan ulama.

Peringatan Hari Santri tahun ini terasa istimewa karena menjadi tonggak sepuluh tahun sejak peringatannya ditetapkan secara nasional pada 2015.

Mengusung tema ‘Mengawal Indonesia Merdeka Menuju Peradaban Dunia’, para santri di Tasikmalaya diajak berperan aktif dalam kemajuan global melalui inovasi dan penguatan karakter bangsa.

Bupati Cecep juga menyampaikan apresiasi terhadap perhatian pemerintah pusat kepada pesantren melalui lahirnya UU Nomor 18 Tahun 2019 tentang Pesantren serta pembentukan Dana Abadi Pesantren.

Selain itu, program nasional seperti Makan Bergizi Gratis (MBG) dan Cek Kesehatan Gratis (CKG) kini turut menjangkau kalangan santri.

“Santri yang sehat dan cerdas adalah investasi masa depan. Dari pesantren akan lahir ilmuwan dan pemimpin bangsa yang membawa Indonesia ke arah lebih baik,” ujar Cecep.

Sebagai wujud nyata perhatian pemerintah daerah, Bupati Cecep didampingi Wakil Bupati Asep Sopari Al Ayubi, Forkopimda, para ulama, dan pimpinan pesantren menyerahkan sejumlah bantuan simbolis.

Bantuan tersebut meliputi biaya pendidikan bagi 507 santri, 250 paket sembako untuk santri kurang mampu, serta tiga sertifikat halal bagi pelaku usaha lokal.

Selain bantuan sosial, penghargaan juga diberikan kepada para santri berprestasi, seperti Juara Harapan I Debat Bahasa Inggris MQKN atas nama santri dari Ponpes Nurul Wafa Gununghideung, serta Juara II MQKN diraih oleh Rizki Muhammad Firdaus dari Pesantren Miftahul Huda Manonjaya.

Kegiatan ditutup dengan penampilan tari Saman dari santri Miftahul Huda Pusat dan pawai alegoris perwakilan pesantren se-Kecamatan Manonjaya. Riuh tepuk tangan dan pekikan “Jihad Santri, Jayakan Negeri!” menggema di akhir acara, menjadi simbol semangat kaum santri yang tak pernah padam.

“Santri hari ini bukan hanya penjaga moral, tetapi juga pelaku sejarah baru. Kuasai teknologi, jadilah kreator digital, dan terus sebarkan nilai-nilai Islam rahmatan lil ‘alamin,” pesan Bupati Cecep menutup sambutannya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *