KOTA TASIKMALAYA (CM) – Wali Kota Tasikmalaya, Budi Budiman, mengaku kaget dan tak menyangka adanya aktivitas pembuatan narkoba jenis pil PCC yang beroperasi di wilayah Kecamatan Kawalu, Kota Tasikmalaya.
“Dengan terungkapnya kasus besar ini menjadikan pengingat kepada kita agar terus meningkatkan kewaspadaan terhadap warga pendatang. Walaupun dari 9 pelaku hanya 1 orang yang merupakan warga Mangkubumi, Kota Tasik,” terang Budi kepada media, Rabu (28/11/2019).
Ia menyebut, terungkapnya tempat produksi pil PCC berkedok pabrik sumpit harus dijadikan pelajaran bagi semua. “Karena ini tanggung jawab kita semua. Jujur saja kita kecolongan ada pabrik narkoba. Mereka menjalankan aksinya cukup cerdik. Sehingga tidak terdeteksi oleh siapapun karena ditutupi dengan pabrik sumpit, seolah tidak ada aktivitas lain di dalam pabrik tersebut,” ujarnya.
Budi mengaku kaget dengan produksi pabrik obat tersebut. “Harus kita ketahui bersama jumlah produksinya sungguh luar biasa. Kami kaget, jujur saja. Makanya ini menjadi pelajaran bersama dan kami mengajak semua pihak untuk terus waspada,” ungkap Budi.
Ia pun mengajak semua pihak untuk meningkatkan kepekaannya serta kewaspadaanya terhadap orang-orang pendatang yang masuk ke wilayah Kota Tasikmalaya. “laporan ke RT dan RW 1 x 24 jam harus benar-benat berjalan, diperhatikan dan ditaati. Lalu jika ada kegiatan usaha apa pun baik yang dicurigai, tertutup, atau tidak, itu harus dicek selain soal izinnya dan siapa saja yang jadi pekerjanya,” tandasnya. (Edi Mulyana)