News

Santri Ikut Andil Dalam Mendukung Pertahanan Negara

164
×

Santri Ikut Andil Dalam Mendukung Pertahanan Negara

Sebarkan artikel ini

KOTA TASIKMALAYA (CM) – Kementerian Pertahanan Republik Indonesia (RI) melalui Direktorat Jenderal Potensi Pertahanan, bekerjasama dengan Kodim 0612 Tasikmalaya menggelar kegiatan pemberdayaan Sumber Daya Manusia (SDM) 2019, yang diwakili 11 pesantren bertempat di lingkungan Pondok Pesantren Miftahul Anwar Kampung Nangela Rt 02/04 Kelurahan Mugarsari Kecamatan Tamansari Kota Tasikmalaya, Rabu (10/04/2019).

Dirkomduk Ditjen Pothan Kemhan Ir. Tristan Soemardjono, MM, mengatakan, digelarnya kegiatan SDM di lingkungan pondok pesantren ini bertujuan untuk mengajak para santri dalam mendukung komponen pertahanan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

“Materi yang diberikan selama dua hari kepada para santri itu, mengenai peningkatan SDM, salah satunya mengenai peran santri dalam menghadapi perhelatan era globalisasi, wawasan kebangsaan, bahaya Narkoba, dan komponen pendukung pertahanan Negara,” terangnya.

Ia pun menyebutkan, kegiatan pemberdayaan SDM yang dilaksanakan selama dua hari itu, tidak terlepas dengan Peraturan No. 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara.

Ia berharap, para santri yang ikut dalam kegiatan ini dapat menyerap semua materi yang diberikan oleh para narasumber.

Pimpinan Pondok Pesantren Miftahul Anwar, KH. Asep Ishak, S.Ag., mengucapkan terimakasih kepada jajaran Kementerian Pertahanan Republik Indonesia (RI) melalui Direktorat jenderal Potensi Pertahanan, Kodim 0612 Tasikmalaya, Danlanud Wiriadinata, Polres Tasikmalaya dan jajaran pemerintah daerah.

“Santri saat ini sedang dihadapkan dengan berbagai problematika yang sedang berkembang, seperti kemajuan digital, kemajuan media sosial. Kalau dulu santri itu berjuang bersama kiai memiliki misi untuk merebut kemerdekaan NKRI karena yang dihadapinya jelas manusia dari kaum penjajah,” ujarnya.

Oleh karena itu, katanya, adanya kegiatan peningkatan SDM ini, minimal yang harus dipertahankan di dalam pribadi santri itu ada tiga. Pertama adalah konvidensi/PD, jangan merasa kecil, jangan merasa rendah jadi santri. Santri punya latar belakang sejarah, diakui atau tidak, para santri turut andil dalam memerdekakan Indonesia.

“Berikutnya, santri harus kreatif, santri harus berkarya, santri harus kaya ide, santri harus kaya gagasan, karena santri menjadi bagian terpenting di lingkungan masyarakat,” paparnya.

Menurutnya, para santri saat ini dihadapkan dengan kehidupan, pemahaman, sikap masyarakat yang berbeda beda. Tentunya dengan adanya kegiatan ini, para santri diharapkan akan lebih maju lagi.

“Terakhir,  koneksi dalam bersosial, yakni berkiprah kepada negara. Jadilah para santri sebagai pemain yang cantik dan berguna bagi nusa serta bangsa,” pungkasnya. (Edi Mulyana)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *