JAKARTA (CM) – Isu pergantian Kepala Kepolisian RI (Kapolri) kembali mencuat di ruang publik. Kabar itu beredar kencang beberapa pekan terakhir, disebut-sebut digoreng pihak tertentu untuk menimbulkan kegaduhan.
Ketua Umum Relawan Anak Bangsa Nasional (RABN), Agus Winarno, SH menegaskan tidak ada wacana pergantian Kapolri yang datang dari pemerintah. Ia menyebut rumor itu hanya akal-akalan segelintir pihak yang ingin melemahkan kepercayaan masyarakat terhadap institusi Polri.
“Rumor yang sengaja dihembuskan kelompok tak bertanggung jawab hanya menimbulkan spekulasi miring. Itu bukan fakta, melainkan isu kosong,” kata Agus dalam keterangannya, Sabtu, 14 September 2025.
Menurut Agus, langkah cepat pemerintah melalui Istana yang segera memberikan klarifikasi adalah keputusan tepat. Penegasan itu, kata dia, bukan hanya meredam kabar liar, tapi juga menunjukkan komunikasi politik yang tegas demi menjaga kewibawaan negara.
“Pergantian Kapolri adalah hak prerogatif Presiden. Saat ini tidak ada rencana itu. Saya menilai Kapolri Listyo Sigit Prabowo justru patut dipertahankan,” ujar Agus.
Baca Juga: Agus Winarno Ingatkan Bahaya Narasi Adu Domba TNI–Polri
Ia menambahkan, Polri di bawah kepemimpinan Listyo Sigit berhasil menjaga stabilitas keamanan. Selama ini, kata Agus, kepolisian tetap profesional menghadapi berbagai tantangan, sekaligus mampu meredam potensi gangguan di lapangan.
“Saya yakin tubuh Polri solid dan tidak mudah terpengaruh isu yang tak berdasar. Mereka tetap bekerja dengan semangat dan tidak akan goyah,” ucapnya.
Agus mengingatkan publik bahwa jabatan Kapolri di era Presiden Prabowo Subianto maupun sebelumnya bukanlah komoditas politik jangka pendek. Menurut dia, jabatan itu murni kebutuhan negara untuk menjamin stabilitas dan keamanan.
“Cukup sudah, jangan lagi menyebarkan isu tak berdasar. Kapolri Listyo Sigit terbukti loyal kepada Presiden Prabowo dan patuh pada hukum. Warga negara yang baik seharusnya menghormati keputusan resmi negara, bukan percaya pada kabar bohong yang berlandaskan kebencian,” kata Agus.
Ia menutup pernyataannya dengan ajakan agar masyarakat lebih bijak menyikapi kabar yang beredar. “Jangan termakan isu yang dibuat tanpa dasar hukum. Sikap terbaik adalah tabayyun,” ujar Agus Winarno.