KAB TASIKMALAYA (CM) – Setelah ramai dikeluhkan masyarakat tentang temuan ribuan telur busuk bantuan sosial penanganan terdampak Covid-19 dari Gubernur Jawa Barat di Desa Padawaras Kecamatan Cipatujah Kabupaten Tasikmalaya, pihak Perum Bulog selaku penyedia barang langsung mengganti ribuan telur tersebut pada Rabu (17/06/2020).
Telur Sebanyak 1.200 butir lebih langsung didistribusikan pada Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di desa tersebut. Sementara untuk telur yang sudah terlanjur diterima masyarakat tidak akan ditarik.
“Alhamdulillah berkat semuanya telur yang kemarin ditemukan busuk sudah diganti oleh Bulog dengan yang baru. Perwakilan dari Bulog bahkan langsung mengawal pengiriman telur pengganti kesini,” ungkap Kepala Desa Padawaras, Yayan Siswandi.
Ia menyebut perwakikan Bulog memeastikan jika telur yang baru dalam kondisi layak konsumsi untuk mengganti bantuan bagi 38 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dengan jumlah ribuan.
Pihaknya menyampaikan apresiasi terhadap respon cepat Perum Bulog Gudang Tasikmalaya yang mengganti telur busuk dengan yang baru.
Sementara itu, Wakil Gubernur Jawa Barat, H. Uu Ruzhanul Ulum menyayangkan adanya telur busuk yang diterima masyarakat dari bantuan Gubernur Jawa Barat untuk warga terdampak Covid-19.
Dengan munculnya telur busuk dalam bantuan Gubernur disebabkan lambatnya proses distribusi oleh PT POS. Namun, kenyataan di lapangan bantuan yang diterima masyarakat terdampak Covid-19 baru tahap satu.
“Ini permasalahannya ada dari distribusi PT POS. Dulu mereka sanggup untuk distribusikan bantuan tepat waktu. Tapi kenyataanya tidak. Hari ini masih banyak masyarakat yang baru menerima bantuan gubernur tahap satu harusnya sudah tahap tiga,” tegas Uu.
Dirinya mengaku kasihan terhadap masyarakat terdampak. Pemerintah provinsi Jawa Barat, Gubernur dan dirinya pun jadi ikut tersalahkan. Padahal masalahnya ada didistribusi pengiriman barang.
Akibat temuan ini, muncul wacana Bantuan Gubernur Jawa Barat dalam bentuk uang tunai. Namun, Uu mengaku tidak setuju bantuan dengan uang tunai khawatir jadi ajang politik,” pungkasnya. (Amas)