KOTA TASIKMALAYA (CM) – Gua Sarongge, cagar budaya di wilayah Pedepokan Kampung Salapan, Kelurahan Urug, Kecamatan Kawalu, Kota Tasikmalaya sudah ribuan tahun baru ditemukan. Gua tersebut berjarak tempuh 100 meteran dari Jalan Provinsi, Syekh Abdul Muhyi.Demikian kata Dian Hadianto (46), Pendiri Padepokan Kampumg Salapan, Sabtu (03/11/2018). Dia mengaku heran gua itu tidak diketahui sejak dulu.
“Kalau melihat kondisinya sudah ada sejak ribuan tahun silam, karena kondisi gua-nya serba alami. Uniknya, keberadaan gua ini ada di Kota Tasikmalaya dan dikelilingi perkampungan yang dipadati penduduk,” paparnya. Kedalaman dan lebar Gua Sarongge, katanya, belum bisa terukur karena masih belum dijajaki secara utuh. Hanya, lanjut Dian, di dalam gua tersebut ada dua pintu masuk. Satu pintu dengan kedalaman kurang lebih 200 meter dari permukaan gua.
Dia pun merasa bersyukur sekaligus bangga karena Gua Sarongge telah terkuak ke permukaan. Diyakininya bahwa gua itu memiliki pra sejarah yang tak terhingga. Namun guna memastikannya butuh tim ahli atau pakar Arkeologi. “Secara lahiriyah, kita sudah melihat secara langsung di dalamnya menyimpan berbagai ornamen keindahan alam dan tersimpan bongkahan batu berbentuk lafadz ‘alif nangtung’ yang tidak dapat ditiru atau dibuat oleh hasil tangan manusia secara ilmiah,” ujar Dian.
Dian menambahkan, kekayaan alam di Kampung Salapan sangat berpotensi untuk dijadikan destinasi wisata alam perkotaan. Pasalnya, selain berada di tengah perkampungan di atas lahan seluas 320 hektar, tersimpan daya tarik nuansa alam yang masih terpelihara, seperti halnya Gua Sarongge dan terdapat curug, juga beberapa gua lainnya yang belum tergali.
Menurutnya, destinasi alam tersebut perlu ada sentuhan tangan pemerintah, agar potensinya yang begitu melimpah dapat menggali perekonomian masyarakat. Secara otomatis akan menambah penghasilan pendapatan daerah. Di dalam menelusuri sejarah Gua Sarongge, dipimpin langsung Pendiri Padepokan Kampung Salapan, Ketua PGRI, Sekertaris IGORA dan lainnya. (Edi Mulyana)
