JAKARTA (CM) – Revolusi Mental masih menjadi ikon visi-misi Joko Widodo di Pilpres 2019. Menurut Partai NasDem, Revolusi Mental memiliki makna luas. Ketua DPP NasDem, Irma Suryani Chaniago, Rabu (26/09/2018) mengatakan, Revolusi Mental harus tetap menjadi ikon karena punya arti luas semisal memerangi korupsi dan mengubah paradigma berpikir.
Dia menyebut Revolusi Mental yang telah dicetuskan Jokowi sejak 2014, meski masih terdapat sejumlah kekurangan namun sejauh ini berjalan dengan baik. Irma mengungkapkan, ikon tersebut dilanjutkan karena melihat kebutuhan Indonesia, dan program Revolusi Mental yang tengah dijalankan sekarang ini masih belum maksimal karena berbagai keterbatasan.
Revolusi Mental, jelasnya, merupakan program jangka panjang sehingga dia berharap Jokowi bisa melanjutkannya di periode kedua. “Itu merupakan program jangka panjang yang hasilnya baru bisa dinikmati dalam lima tahun ke depan. Seperti jalan tol, bandara, pelabuhan, listrik, pembangkit listrik angin, itu kan juga program jangka panjang. Makanya kami harap Pak Jokowi bisa dua periode sehingga bisa menyelesaikan visi-misinya secara komprehensif,” tegasnya.
Dalam dokumen visi dan misi Jokowi-Ma’ruf, masih tertulis soal ‘Revolusi Mental’. Frasa ini juga jadi jargon Jokowi dalam Pilpres 2014, yang kebetulan juga berhadapan dengan Prabowo Subianto. Pada visi dan misi kali ini, Jokowi dan timnya menekankan pada revitalisasi Revolusi Mental. Revitalisasi itu juga mencakup perubahan mental karakter bangsa.***
BACA JUGA: Jokowi Tetap Gunakan Jurus Blusukan
