KOTA TASIKMALAYA (CM) – Proses peletakan batu pertama (ground breaking) revitalisasi kawasan Tugu Koperasi di Kota Tasikmalaya akan segera dilakukan. Dewan Koperasi Indonesia telah sepakat untuk menjadikan kawasan bersejarah itu sebagai pusat bisnis koperasi Indonesia.
Ketua Komite Lembaga dan Badan-badan Khusus Dekopin, Pahlevi Pangeran mengatakan, tim khusus sudah mulai bekerja untuk merencanakan pembangunan. Menurut ia, proses ground breakring akan dilakukan tahun ini. “Kalau tidak ada halangan, dalam waktu dua tahun sudah selesai,” katanya, di Tugu Koperasi Kota Tasikmalaya, Rabu (31/07/2019) malam.
Ia menambahkan, pihaknya telah melakukan analisis sebelum memutuskan untuk membangun pusat bisnis koperasi di Tasikmalaya. Salah satu hal yang menjadi pertimbangan tak lain pertumbuhan ekonomi di Tasikmalaya ini cukup baik setiap tahunnya.
Lagi pula, lanjutnya, pusat bisnis koperasi di satu tempat bukan berarti usaha koperasi diam di tempat itu. Namun, jaringan usaha koperasi akan terus berkembang, bahkan menembus pasar internasional.
Pahlevi juga mengungkapkan bahwa Di sini monumental dan pusat kegiatan koperasi, ide membangun kawasan bisnis koperasi di Tasikmalaya merupakan inisiasi dari banyak koperasi besar.
Pasalnya, banyak yang merasa prihatin melihat kondisi tugu koperasi yang notabene merupakan tempat bersejarah. “Di Jalan Moch. Hatta Kelurahan Sukamanah Kecamatan Cipedes itu kongres koperasi pertama digelar dan dipimpin langsung oleh Bung Hatta,” jelasnya.
“Kita sebagai wadah koperasi mendukung ide revitalisasi Tugu Koperasi. Konsepnya juga sangat komperhensif, ada pusat usaha dan bisnis. Jadi bisa memberi nilai tambah,” tutur ia.
Dikatakannya lagi bahwa anggaran sekitar Rp 200 miliar sudah disiapkan untuk proses revitalisasi. Dekopin juga memberikan kesempatan kepada gerakan koperasi untuk ikut berpartisipasi dengan membeli saham. Artinya, kepemilikan kawasan bisnis Tugu Koperasi ke depannya menjadi terbuka.
Menurutnya, hal itu akan memberi manfaat untuk gerakan koperasi itu sendiri. “Jadi monumen tetap terjaga dengan sejarahnya, sekaligus ada nilai ekonomis untuk gerakan koperasi dan masyarakat Tasikmalaya secara khsusus. Saya pikir ini menunjukkan gotong royong,” katanya.
Sementara itu, Deputi Bidang Pengawasan Kementerian Koperasi dan UKM, Suparno mengatakan, pemerintah akan memberikan kemudahan dari sisi perizinan, perluasan perusahaan, dan aturan lainnya, dalam revitalisasi dan pengembangan kawasan bisnis Tugu Koperasi. Dengan begitu, koperasi di Indonesia juga akan terus berkembang.
“Pemerintah hanya mendorong regulasinya untuk dipermudah, perkembangan koperasi di Indonesia selalu meningkat setia tahunnya. Setidaknya, ada 1.000 unit koperasi baru yang muncul dalam setahun terakhir,” papanya.
Ia menyebutkan, ada sekitar 219 ribu koperasi yang berbadan hukum yang tercatar Kementerian Koperasi dan UKM. Sekitar 138 ribu di antaranya merupakan koperasi yang aktif dan menyebar di hampir seluruh Indonesia.
“Artinya semangat masyarakat berkoperasi itu semakin tumbuh, Namun tantangan koperasi ke depannya adalah persaingan bisnis dengan badan usaha lainnya. Karena itu, koperasi harus semakin inovatif dalan menjalankan usahanya,” tegas Suparno.
Ia juga meminta agar semangat gotong royong harus tetap dijaga. Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, pembangunan kawasan bisnis Tugu Koperasi akan dimulai pada 2020. Proyek untuk pembangunan yang diperkirakan akan menelan dana sekitar Rp 200 miliar itu diharapkan bisa menjadi wajah baru koperasi Indonesia. (anto)





