BANDUNG (CM), Postingan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil di instagram terkait rencana penataan alun-alun Kabupaten Manonjaya mengundang banyak komentar dari para netizen. Tidak sedikit netizen yang menolak penataan dan pembangunan alun-alun Manonjaya, khususnya warga lokal.
Bahkan di salah satu forum diskusi masrayakat Tasikmalaya, banyak yang menyayangkan rencana tersebut. Di masa akhir jabatan Bupati Tasikmalaya UU Ruzhanul Ulum, alun-alun Manonjaya dirombak menjadi dua bagian yaitu lapangan dan taman yang berfungsi sebagai joging track.
Sebelum perombakan, Alun-alun Manonjaya hanya terdiri dari lapangan seluruhnya yang dikelilingi trotoar. Pada Idul Adha dan Idul Fitri, lapangan tersebut menjadi tempat sholat ied karena Masjid Besar Manonjaya tidak dapat menampung jamaah yang hadir.
Lapangan Manonjaya juga terkadang dijadikan arena pasar rakyat di momen-momen tertentu yang dapat menggerakan perekonomian rakyat dan juga pemasukan kas desa dari sewa lapang.
Taman desa tersebut tidak bertahan lama karena penolakan dari warga sekitar yang menginginkan fungsi lapangan alun-alun Manonjaya dikembalikan seperti semula. Desember 2018 taman tersebut dibongkar dan dikembalikan fungsinya menjadi lapangan sepenuhnya.
Di sisi lain, tidak jauh dari alun-alun Manonjaya terdapat lapangan terbuka yang sejatinya sebagai pengganti lapang alun-alun. Namun penggunaan lahan tersebut terbengkalai dan tidak sesuai peruntunkannya. padahal disinyalir proyek tersebut menghabiskan dana sebesar 1.3 Milyar.
