KOTA TASIKMALAYA (CM) – Akibat dampak dari penyebaran virus corona, hingga saat ini banyaknya warga yang kehilangan pekerjaannya karena diberhentikan oleh pihak perusahaan.
Hal tersebut diungkapkan Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Tasikmalaya, Rahmat Mahmuda. Ia menyebut, dari total 800 perusahaan besar menengah ke atas yang ada di Kota Tasik, sedikitnya ada 10 perusahaan yang telah merumahkan sementara karyawannya guna memutus mata ranta penyebaran wabah virus Corona.
“Tahap awal data sementara yang masuk dari perusahaan yang ada di Kota Tasik per tanggal 14 April sebanyak 1.834 orang pekerja dirumahkan. Kemudian, data terbaru per tanggal 15 April, laporan dari perhotelan sebanyak 26 orang. Jadi totalnya sebanyak 1.860 orang,” terang Rahmat saat ditemui di Kantornya, Jumat (17/04) lalu.
Sementara itu, Rektor Universitas Negeri Siliwangi, Rudi Priyadi mengatakan, pihak kampus memberikan bantuan kepada mahasiswa yang tak bisa kembali ke daerahnya. Bantuan itu berupa paket makanan agar mahasiswa bisa bertahan di Kota Tasikmalaya.
“Mereka kesulitan sembako, jadi kita bantu. Angkanya Rp 25 ribu sehari berupa paket jadi. Para mahasiswa yang tak bisa pulang itu rata-rata berasal dari luar daerah, bahkan ada yang dari luar Jawa. Mereka tak pulang karena mengikuti anjuran pemerintah untuk tidak mudik sementara waktu selama pandemi Covid-19. Jadi makan sehari-hari mereka kita jamin,” jelas Rudi kepada media Selasa (21/04/2020).
Ia menambahkan, bantuan tersebut diberikan untuk 14 hari, yang didistribusikan dalam lima termin. Sumber dana bantuan berasal dari DIPA Unsil yang secara khusus dianggarkan untuk membantu mahasiswa asal luar daerah yang masih menetap di Tasikmalaya.
“Terdata ada sekitar 150 mahasiswa tidak bisa kembali ke rumahnya selama proses pembelajaran di kampus dihentikan. Makanya kita mengambil tindakan peduli dengan memberi bantuan hidup selama pandemi Covid-19,” ungkapnya.
Rudi menerangkan, melalui program Pasca Sarjana Universitas Negeri Siliwangi turut mengedukasi, menangani Covid-19 dengan ketahanan ekonomi dan pangan di Kota dan Kabupaten Tasikmalaya, salah satunya di Kelurahan Setiawargi, Kecamatan Tamansari dengan menyalurkan bantuan sembako juga APD kepada masyarakat terdampak Covid-19.
Lalu, Wali Kota Tasikmalaya, Budi Budiman mengapresiasi kegiatan paca sarjana Fakultas Ekonomi yang diinisiasi dengan kegiatan penyaluran bantuan sosial ekonomi dan ketahanan pangan berupa paket sembako dan pemberian bantuan APD masker yang dimotori oleh para mahasiswa.
“Selain memberikan bantuan juga mengedukasi untuk membangkitkan kesadaran bersama terkait pandemi Covid-19. Jujur, terkait pandemi Covid-19 di level masyarakat bawah masih banyak yang belum memahami apa itu virus corona. Bagaimana penyebaran dan pencegahannya. Kalau mereka memahami secara utuh terkait imbauan mulai jaga jarak, cuci tangan sampai bersih atau PHBS, termasuk diam diri di rumah, tidak mudik semua mata rantai penyebaran virus corona akan cepat selesai,” jelas Budi.
Ia mengungkapkan, dengan adanya edukasi melalui program pasca sarjana turun ke masyarakat dalam betuk pengabdian diharapkan masyarakat tidak panic buying masalah ekonomi akibat Covid-19.
“Kami pastikan kebutuhan dan pasokan pangan aman, yang penting jangan berbelanja berlebihan. Jika itu terjadi maka akan menambah sulit,” pungkasnya. (Edi Mulyana)