News

Reaktivasi Jalur Kereta Api Perlu Dilakukan Restruktural dan Penataan Lahan

315
×

Reaktivasi Jalur Kereta Api Perlu Dilakukan Restruktural dan Penataan Lahan

Sebarkan artikel ini
Reaktivasi Jalur Kereta Api Pangandara

PANGANDARAN (CAMEON) – Sejak puluhan tahun jalur kereta api Banjar – Pangandaran lumpuh. Dan kini pemerintah melalui intansi terkait bakal mengaktipkan kembali jalur kereta api tersebut. Namun reaktivasi jalur rel kereta api (KA) Pangandaran-Banjar masuk kategori daftar tunggu panjang.

Sementara itu, Kepala Bidang Penyelamatan, Dinas Perhubungan Kabupaten Pangandaran, Darma, menjelaskan, panjang jalur rel kereta api Pangandaran – Banjar terhitung sepanjang 80 kilo meter.

“Dari panjang jalur tersebut sekitar 75 persen lahan milik PT KAI berada pada status sewa yang sebagian besar menjadi hunian warga dan perkantoran,” ujarnya.

Sehingga untuk melakukan reaktivasi jalur rel kereta api, kata Darma, perlu dilakukan restruktural dan penataan lahan.

“Jalur kereta api Pangandaran-Banjar saat ini belum menjadi skala prioritas, lantaran dinilai belum bisa memenuhi unsur secara ekonomis,” tambah Darma.

Darma menuturkan, secara perhitungan matematis biaya anggaran untuk melakukan reaktivasi dan restruktural dan penataan lahan akan lebih tinggi sedangkan untuk mendapat keuntungan dari investasinya akan lama.

“Namun jika wacana reaktivasi rel kereta api Pangandaran-Banjar dilakukan, besar kemungkinan hanya untuk fasilitas dan sarana kerata wisata saja,” ucapnya.

Menanggapi hal tersebut, salah seorang warga Kecamatan Parigi, Kabupaten Pangandaran, Maman Budi Rahayu (22) mengaku bahwa kebutuhan jalur kereta api di Pangandaran sangat dibutuhkan.

“Pangandaran beberapa tahun kedepan akan ada pelabuhan samudra, sehingga perlu modal transportasi masal pengangkut barang berkapasitas berat,” akunya.

Jika barang berat atau hasil bumi tersebut diangkut melalui darat akan mempercepat kerusakan jalan.

“Kami sebagai masyarakat sangat mendorong dan setuju dilakukan reaktivasi jalur rel kereta api, selain sebagai salah satu penunjang pariwisata juga sebagai kebutuhan aktivitas perekonomian warga,” pungkasnya. (Andriansyah)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *