CIMAHI, (CAMEON) – Munculnya aplikasi video call terbaru yakni Bigo Live menimbulkan beragam reaksi dari berbagai kalangan. Aplikasi tersebut kerap dimanfaatkan oleh penggunanya untuk memposting video yang mengarah pada pornoaksi.
Sejatinya, pembuat aplikasi tersebut mungkin dimaksdukan untuk menampilkan aktifitas keseharian pengguna. Namun, dari berbagai tayangan atau unggahan, aplikasi tersebut malah menampilkan berbagai postingan yang berbau pornoaksi.
Maraknya penyalahgunaan aplikasi tersebut mendapat tanggapan dari Ketua Majelis Ulama (MUI) Kota Cimahi, Hafidz Suyuti. Menurutnya, segala sesuatu yang mengarah ke pornografi sebaiknya harus dilakukan tindakan yang tegas disertai solusi.
“Ini kan sifatnya nasional dan sudah ada Undang-undang pornoaksi. Jadi, untuk penolakan keputusannya ada di pusat. Kalau saya sendiri, jelas menolak,” tegasnya. (14/10/2016).
Ia mengimbau, kepada seluruh masyarakat khususnya orang tua agar senantiasa menjaga anaknya dari hal-hal yang berkaitan dengan pornoaksi. Sebab, peran orang tua di rumah atau guru di sekolah amatlah penting untuk menangkal aksi-aksi pornografi tersebut.
“Untuk memfilternya, sebaiknya kita tingkatkan keteguhan iman dan ketakwaan kita sendiri. Jangan sampai terjerumus yang pada akhirnya bisa merusak moral dalam diri kita,” imbuh dia.
Tanggapan lain datang dari salah seorang Mahasiswa, yakni Dudi (20). Menurutnya, hal tersebut dikembalikan pada diri masing-masing.
“Saya rasa itu aplikasi biasa saja. Kalau ada yang menyiarkan aksi tidak seronok, sebaiknya tidak usah dilihat. Jadi, kita kembalikan saja pada diri kita sendiri,” katanya. cakrawalamedia.co.id (Rizki)

 
									




