News

Rayakan 150 Tahun UPU, Prangko sebagai Simbol Inovasi dan Sejarah Pos Dunia

367
×

Rayakan 150 Tahun UPU, Prangko sebagai Simbol Inovasi dan Sejarah Pos Dunia

Sebarkan artikel ini
kominfo.go.id

JAKARTA (CM) – Setiap tanggal 9 Oktober, dunia memperingati Hari Pos Sedunia sebagai bentuk penghormatan atas peran vital pos dalam menghubungkan negara-negara di seluruh dunia. Universal Postal Union (UPU), yang didirikan pada 9 Oktober 1874 di Bern, Swiss, merupakan salah satu organisasi internasional tertua dengan 192 negara anggota. Indonesia, yang telah menjadi bagian dari jaringan pos internasional sejak era Hindia Belanda pada 1 Mei 1877, terus berkomitmen memastikan standar keamanan dan efisiensi layanan posnya tetap sejajar dengan regulasi UPU.

Menteri Komunikasi dan Informatika, Budi Arie Setiadi, menegaskan peran aktif Indonesia dalam memperkuat kerja sama internasional, terutama untuk meningkatkan konektivitas dan kualitas layanan pos.

“Prangko yang kita luncurkan hari ini merupakan wujud penghormatan Indonesia terhadap sejarah panjang dan dedikasi UPU dalam menjaga konektivitas global. Selain itu, UPU juga memastikan layanan pos tetap berkualitas dengan tarif yang terjangkau serta membantu anggotanya mengembangkan teknologi informasi yang relevan dengan perkembangan zaman,” ujar Menteri Budi dalam sambutannya saat Peluncuran Prangko Seri 150 Tahun UPU dan Pameran Prangko di Lobby Utama Kantor Kementerian Kominfo, Jakarta Pusat, Senin, 14 Oktober 2024.

Baca Juga: Transaksi Judi Online Capai Rp 5,4 Triliun, Menkominfo Ancam Blokir 5 E-Wallet Terbesar

Menteri Budi Arie juga menekankan bahwa prangko lebih dari sekadar alat pembayaran pengiriman surat. Prangko menyimpan nilai sejarah yang tinggi dan berperan sebagai simbol dari inovasi dalam dunia pos.

“Dengan peluncuran prangko ini, saya berharap kita dapat semakin memperkuat peran prangko dalam tatanan dunia yang semakin terkoneksi,” jelasnya. Melalui prangko, masyarakat tidak hanya belajar tentang sejarah, tetapi juga memacu inovasi di bidang pos yang makin relevan di era digital saat ini.

Menteri Budi mengapresiasi kerja sama yang solid antara PT. Pos Indonesia, Perum Peruri, serta mitra lainnya dalam penerbitan Prangko Seri 150 Tahun UPU. Ia juga berharap dukungan ini dapat mendorong inovasi yang lebih luas di dunia pos, khususnya dalam menghadapi tantangan era digital yang terus berkembang.

“Saya sangat berterima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat dalam acara ini. Semoga acara ini mampu memacu inovasi di bidang pos, memperkuat peran pos di era digital, dan juga menumbuhkan bibit-bibit baru pecinta filateli di Indonesia,” ungkapnya.

Dalam rangka memperingati 150 tahun UPU, Indonesia juga mencatatkan sejumlah prestasi internasional, termasuk perolehan Juara II dalam ajang 53rd International Letter Competition for Young People yang diraih oleh Nayra Novelia Kusuma dari SMP Telkom Bandung, serta penghargaan “Rising Star in Postal Development” atas transformasi besar yang dilakukan oleh Pos Indonesia. Indonesia juga berhasil memenangkan Juara I pada UPU Trade Post Award 2024 untuk kategori inisiatif publik dalam mendukung perdagangan inklusif melalui pos.

Setelah acara peluncuran Prangko Seri 150 Tahun UPU dan pembukaan Pameran Prangko, Menteri Budi Arie bersama Wakil Menteri Kominfo, Nezar Patria, menandatangani Sampul Hari Pertama (SHP) Prangko edisi khusus tersebut. Mereka juga menyaksikan koleksi prangko dari 20 frame yang dipamerkan oleh Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika serta PT. Pos Indonesia, termasuk Prangko Prisma “10 Tahun Lompatan Transformasi Digital Kementerian Kominfo” yang diterbitkan oleh Kantor Filateli Jakarta.

Acara tersebut turut dihadiri oleh sejumlah pejabat penting, termasuk Direktur Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika, Wayan Toni Supriyanto; Sekretaris Ditjen PPI, Indra Maulana; Direktur Pengembangan Pita Lebar, Marvels P. Situmorang; Direktur Utama PT. Pos Indonesia, Faizal Rochmad Djoemadi; Direktur Bisnis Jasa Keuangan PT. Pos Indonesia, Haris; serta Corporate Secretary PT. Pos Indonesia, Tata Sugiarta.

Dengan acara ini, Indonesia tidak hanya memperingati sejarah panjang UPU, tetapi juga merayakan peran besar pos dalam era modern yang semakin digital dan terkoneksi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *