JAKARTA (CM) – Peringkat FIFA Timnas Indonesia melonjak tajam ke posisi 118 dunia per 10 Juli 2025. Kenaikan lima peringkat ini menjadi bukti nyata bahwa Skuad Garuda semakin diperhitungkan di kancah internasional.
Capaian tersebut menjadi yang terbaik dalam 19 tahun terakhir, sejak terakhir kali Timnas Indonesia menempati peringkat tinggi pada 2006.
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, menyebut pencapaian ini sebagai hasil dari kemajuan pesat yang ditunjukkan tim nasional. “Alhamdulillah Timnas Indonesia berhasil naik lima posisi ke peringkat 118 di ranking FIFA terbaru,” tulis Erick di akun media sosial pribadinya. Ia menambahkan, ini menjadi posisi terbaik Garuda dalam hampir dua dekade terakhir.
Kenaikan ini diraih setelah Indonesia mencatat hasil positif di ronde ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia. Indonesia menang tipis 1-0 atas China dan meski kalah 0-6 dari Jepang, perolehan poin FIFA tetap bertambah signifikan.
Jika melihat ke belakang, pada 2006 Indonesia berada di peringkat 153 dunia. Bahkan pada 2005, Timnas sempat duduk di posisi 109. Rentang 1997 hingga 2004 menjadi periode emas ketika Indonesia sempat menembus jajaran 100 besar dunia. Namun, berbagai masalah internal membuat prestasi Timnas menurun drastis.
Dualisme kepemimpinan PSSI, konflik internal, dan sanksi pembekuan dari FIFA membuat sepak bola nasional terpuruk. Indonesia sempat berada di posisi 179 dunia pada 2015.
Kini, harapan untuk bersaing di level atas kembali terbuka. Timnas Indonesia terus menunjukkan tren positif di bawah asuhan pelatih Shin Tae-yong.
Erick Thohir optimistis Garuda bisa segera menembus 100 besar ranking FIFA. “Kita terus dorong Timnas Indonesia bisa masuk dalam 100 besar ranking FIFA,” tegas Erick.
Lonjakan peringkat ini juga membuat posisi Indonesia di ASEAN semakin kompetitif. Saat ini, Timnas hanya berjarak 16 peringkat dari Thailand yang menempati posisi 102 dunia.
Berikut daftar ranking FIFA negara ASEAN per 10 Juli 2025: Thailand (102), Vietnam (113), Indonesia (118), Malaysia (125), Filipina (145), Singapura (159), Myanmar (160), Kamboja (180), Brunei (183), dan Laos (185).
Dengan tren positif saat ini, peluang Indonesia untuk melampaui Thailand semakin terbuka. Terlebih, PSSI menunjukkan perbaikan signifikan dalam organisasi, kompetisi, dan pembinaan usia dini.
Kehadiran pemain naturalisasi juga menjadi kekuatan baru bagi Skuad Garuda. Erick Thohir menegaskan, ronde keempat Kualifikasi Piala Dunia akan menjadi ujian penting untuk Indonesia.
Jika mampu mencuri poin dari tim-tim kuat Asia, bukan hanya 100 besar yang bisa diraih, tetapi juga peluang menjadi kekuatan baru di Asia semakin nyata.