News

Rampung Jalani Isolasi di RSUD Pandega Pangandaran, 2 Orang Berstatus PDP Dinyatakan Sembuh

151
×

Rampung Jalani Isolasi di RSUD Pandega Pangandaran, 2 Orang Berstatus PDP Dinyatakan Sembuh

Sebarkan artikel ini

PANGANDARAN (CM) – Sebanyak tiga orang berstatus Pasien Dalam Pengawasan (PDP) menjalani perawatan di RSUD Pandega Pangandaran, namun dua diantaranya dinyatakan sembuh.

Direktur RSUD Pandega Pangandaran Asep Kemal Pasha mengatakan, bahwa ketiga orang berstatus PDP yang menjalani perawatan di rumah sakit dua diantaranya dinyatakan sembuh.

“Benar yang dua orang PDP sudah dinyatakan sembuh dan sudah boleh pulang ke rumahnya, sementara yang satunya lagi masih di rawat,”ujarnya kepada wartawan, Rabu (29/04/2020).

Menurut Asep, satu orang PDP sebelum dipulangkan statusya telah di cabut lantaran pasien memiliki penyakit penyerta.

“Pasien tersebut memiliki riwayat penyakit hipertensi, maka dari itu status PDP Covid-19 nya kita cabut, “ucapnya.

Ditempat yang sama, Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata membenarkan ada dua orang warga yang berstatus PDP yang dinyatakan sembuh dan sudah pulang kerumahnya masing-masing.

“Sebelumnya mereka menjalani perawatan diruang isolasi RSUD Pandega Pangandaran, karena sudah dinyatakan sembuh maka mereka pun sudah bisa pulang,”kata Jeje disela-sela kegiatan meninjau pengerjaan Ruang Isolasi Khusus Pasien Covid-19 di RSUD Pandega, Rabu (29/04/2020).

Dalam kesempatan tersebut, Jeje menyampaikan, pihak Pemkab sudah melakukan rapid test terhadap 18 anggota keluarga dari salah satu warga Kecamatan Parigi yang dinyatakan positif Covid-19.

“Ada 18 anggota keluarganya yang sudah menjalani rapid test dan hasilnya negatif, kini mereka sedang menjalani karantina selama 14 hari,”ungkap Jeje.

Selain dari pihak keluarga pasien yang terpapar, sambung Jeje, sebanyak 13 tenaga medis dan satu orang dokter dari Puskesmas Selasari yang pernah menangani PDP juga sudah dilakukan rapid test hasilnya sama negatif dan kini sedang menjalani karantina.

“Walaupun hasil rapid test semuanya negatif. Tapi saya ingin ke 18 anggota keluarganya dan 13 orang tenaga medis itu supaya dilakukan uji lab yaitu Swab Covid-19,”harapnya.

Jeje mengaku, pihaknya juga sudah mencari riwayat perjalanan warga Parigi yang positif itu termasuk riwayat perjalanan keluarganya.

“Hasil penelusuran, ternyata ada salah satu keluarganya yang pernah pulang pergi dari beberapa daerah diantara kedaerah Solo Jawa Tengah, nach dari situ kita bisa simpulkan dari mana asalnya sipasien bisa terpapar,”tuturnya.

Jeje juga mengimbau, kepada warga masyarakat yang tengah merantau ke daerah lain terutama dari zona merah untuk sementara waktu agar tidak mudik ke kampung halaman.

“Demi kebaikan bersama dan keselamatan keluarganya juga, saya imbau warga Pangandaran yang diperantauan jangan dulu mudik,”pungkasnya. (Andriansyah)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *