Hiburan

Rahasia Batu Amethyst 600 Tahun yang Jatuh di Kastil Polandia Terungkap

102
×

Rahasia Batu Amethyst 600 Tahun yang Jatuh di Kastil Polandia Terungkap

Sebarkan artikel ini

(CM) – Tim arkeolog baru-baru ini menemukan sebuah batu akik amethyst (kecubung) dengan hiasan perak berlapis emas di area parit tua Kastil Kolno, Polandia.

Perhiasan ini diperkirakan milik bangsawan yang pernah singgah di kastil abad pertengahan tersebut sekitar 600 tahun silam.

Berbeda dengan perhiasan abad pertengahan lain yang kerap ditemukan di makam atau tumpukan harta karun, batu kecubung ini justru ditemukan di tempat umum yang dulunya merupakan jalur lalu lintas kastil.

Lech Marek, arkeolog dari Universitas Wrocław, menyatakan bahwa kemungkinan besar batu tersebut merupakan bagian dari bros atau bahkan mahkota, meski kemungkinan kedua relatif kecil.

“Saya meyakini benda ini berasal dari bros, atau jika pun mahkota, hanya sebagian kecil dari ornamen mahkota,” ujar Marek, seperti dikutip dari Live Science.

Temuan ini telah dipublikasikan Marek dan rekannya, Beata Miazga, dalam jurnal Antiquity pada 11 Juli 2025.

Menurut tim, kemungkinan besar batu perhiasan ini terjatuh dari seorang bangsawan atau pejabat yang tengah melintasi area kastil.

Kastil Kolno sendiri dibangun pada awal abad ke-13 sebagai benteng sekaligus istana para adipati, dan berfungsi juga sebagai kantor bea cukai pada masa itu.

Hasil analisis spektroskopi Raman menunjukkan batu tersebut adalah amethyst atau kecubung, sejenis kuarsa mineral silika transparan berwarna ungu. Sementara itu, uji fluoresensi sinar-X mengonfirmasi bahwa bagian logamnya terbuat dari perak dengan lapisan emas api, teknik yang melibatkan penggunaan merkuri dalam jumlah besar.

“Amethyst populer di abad pertengahan karena makna simbolis, ketersediaan, dan keindahannya,” jelas Marek.

Ia menambahkan, pemilihan permata pada masa tersebut seringkali memiliki makna spiritual atau supernatural. Jika suatu permata dipercaya memiliki kekuatan magis, nilainya akan melonjak drastis.

Amethyst sendiri merupakan varietas kuarsa dengan kandungan oksida besi (Fe2O3) yang lebih tinggi dibanding kuarsa lain. Warna ungunya dipercaya berasal dari kandungan besi, meskipun ada teori lain yang menyebutkan mangan atau hidrokarbon sebagai penyebabnya.

Dalam sejarah, nama amethyst berasal dari bahasa Yunani amethystos yang berarti “tidak mabuk”. Hal ini merujuk pada kepercayaan kuno bahwa batu ini dapat melindungi pemiliknya dari pengaruh alkohol.

Dalam literatur Romawi kuno, istilah amethystus digunakan untuk menyebut batu kecubung, korundum ungu, dan garnet ungu.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *