News

Puncak HUT Kabupaten Tasik, Adiluhung Peradaban Zaman Dulu

326
×

Puncak HUT Kabupaten Tasik, Adiluhung Peradaban Zaman Dulu

Sebarkan artikel ini

TASIKMALAYA (CM) – Dalam gelaran upacara puncak Hari Jadi Tasikmalaya ke-387, Bupati Tasikmalaya, Ade Sugianto, bacakan amanat yang tertuang dalam amanat Galunggung. Jumat, (26/7/2019) di Halaman Kantor Bupati Tasikmalaya.

“Hana Nguni Hana Mangke Tan Hana Nguni Tan Hana Mangke” (hari ini ada hari kemarin, tidak ada hari ini kalau tidak ada hari kemarin), ungkapan tersebut kata Ade, menggambarkan bahwa leluhur kita ratusan tahun lalu telah menyadari bahwa kehidupan merupakan satu rangkaian peradaban yang tidak terputus sama lain.

“Harus kita akui, bahwa kresian Galunggung dan zaman Kabupaten ditatar Sukapura adalah cikal bakal lahirnya pemerintah dan tatanan kehidupan kita saat ini,” ujar Ade.

Oleh sebab itu dikatakan Ade, alangkah baiknya pada saat ini, kita menghormati dan menghargai jasa para leluhur kita yang telah mewariskan berbagai kearifan dalam mengarungi kehidupan.

“Tampaknya kita harus belajar jujur mengakui bahwa kepribadian kita, jati diri kita, kearifan kita, ketulusan kita serta kebersamaan kita , mungkin tidak lebih hebat dari kepribadian leluhur kita zaman dulu,” imbuhnya.

Lebih jauh, Ade mengatakan, momen peringatan hari jadi yang di selenggarakan hari ini, janganlah hanya sebatas upacara seremonial semata, harus ditandai dengan berbagai kegiatan dan kegembiraan. yang lebih penting kita harus merenungkan, menghayati, memetik pelajaran dan memaknai substansi hari jadi ini menjadi nilai-nilai Adiluhung peradaban zaman dulu.

“Momentum peringatan hari jadi ini yang pertama tancapkan niat yang ikhlas dalam diri kita, ketika kita melayani dan mengayomi masyarakat, kedua tingkatkan kebersamaan dan rasa kekeluargaan dalam berbagai urusan dan pekerjaan, sebab tidak pernah ada kesuksesan yang bisa diraih sendiri,” jelasnnya.

Dengan semaraknya tamansari Indonesia, orang nomor satu di kabupaten Tasikmalaya itu ingin, melestarikan dan mengembangkan budaya sunda.

“Kita telah mengeluarkan kebijkan yang diberi nama Sapada Nyunda, bahwa semua SKPD dihari Selasa harus menggunakan pakaian Sunda, dengan berbicara Sunda, makan panganan Sunda, bahkan ketawapun harus menyunda,” pungkas Ade (anto)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *