News

Puluhan Warga Terdampak Longsor Masih Mengungsi

223
×

Puluhan Warga Terdampak Longsor Masih Mengungsi

Sebarkan artikel ini

KAB TASIKMALAYA (CM) – Puluhan warga yang terdampak bencana tanah longsor di Kampung Mekarsari, Desa Cikubang, Kecamatan Taraju, Kabupaten Tasikmalaya, masih mengungsi hingga Rabu (24/06/2020). Bencana longsor yang terjadi pada Jumat (19/06) malam membuat rumah warga tak bisa lagi ditempati.

Hampir 30 kepala keluarga (KK) atau 94 jiwa yang terdampak longsor. Mereka mengungsi di tenda darurat, mushala, dan rumah warga yang dianggap aman.

Salah satu warga yang mengungsi, Kartika (36) mengatakan, sudah sejak kejadian longsor mengungsi bersama keluarganya. Ia terpaksa harus tidur di tenda darurat karena rumahnya tak bisa lagi dihuni karena terdampak longsor karena kalau kembali ke rumah, sudah retak-retak tanahnya.

Rumahnya memang tak terdampak langsung bencana longsor yang terjadi. Namun, tanahnya di rumahnya sudah retak-retak. Sementara rumah lainnya juga ikut terdampak. Berdasarkan catatan di posko pengungsian, terdapat 30 rumah yang terdampak. Empat rumah rusak berat, sembilan rumah retak-retak, dan 17 rumah terancam. Selain itu, sekira 0,5 hektare sawah tertimpa longsor.

Bahkan, kondisi tenda pengungsian itu memang sangat minimalis. Tenda hanya memiki luas sekira 5×5 meter dan hanya dialasi terpal. Ketika hujan turun, pintu tenda harus ditutup agar air tak masuk ke dalam.

Ia pun sangat membutuhkan bantuan yakni kebutuhan logistik seperti selimut, pakaian, dan kasur. Sebab, jika malam hari udara di wilayah itu sangat dingin. Selain itu, juga mengharapkan ada perhatian langsung dari pemerintah untuk merelokasi warga yang terdampak karena rumah mereka saat ini sudah tak lagi bisa ditempati.

Sementara itu, Ketua Rukun Warga (RW) setempat, Supiatna mengatakan, bencana tanah longsor di wilayahnya itu baru pertama kali terjadi.  akibat bencana longsor mencapapai ratusan juta rupiah serta meluluh lantahkan sumber penghasilan warga.

Namun, kapan akan direalisasi relokasi dapat dilakukan. Menurut dia, perihal relokasi harus menunggu keputusan dari pemerintah daerah. “Kita hanya bisa berharap  secepatnya, karena warga sudah takut ke rumah apalagi kalau hujan. Semua sudah retak, susah diperbaiki. Bahkan Kata BPBD juga gak boleh ditempatin lagi karena rawan longsor lagi,” ucapnya.

Asisten II Bidang Pembangunan Setda Kabupaten Tasikmalaya, Heri Bimantoro, saat di temui ddlam kegiatan rapat kebencanaan di ruang rapat wakil Bupati menyampaikan bahwa Kabupaten Tasik merupakan bagian wilayah yang rawan bencana sehingga kewaspadaan dan penangganannya harus lebih ditingkatkan

Dalam bencana ini, pihaknya akan mempioritaskan dulu penangganan dan kendala yang ada, seperti jembatan putus. “Banjir Sukaresik dan ini arahnya harus ke mana penangganannya, serta pembiayaanpun harus ke mana, maka rapat ini melibatkan dinas PUPR, badan keuangan,” tandasnya. (Amas)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *