News

Puluhan Pegawai BPR Artha Galunggung Ikuti Sosialisasi Aspek Legalitas Perkreditan

193
×

Puluhan Pegawai BPR Artha Galunggung Ikuti Sosialisasi Aspek Legalitas Perkreditan

Sebarkan artikel ini
Sosialisasi Aspek Legalitas Perkreditan BPR Artha Galunggung

TASIKMALAYA (CM) – Puluhan peserta dari seluruh unit wilayah kerja PD BPR Artha Galunggung mengikuti Sosialisasi Program Pelatihan Perbankan bertajuk ‘Aspek Legalitas dalam Proses Kredit Bank’, di Aula PD BPR Artha Galunggung Kabupaten Tasikmalaya, Jl. Siliwangi No. 12 Kota Tasikmalaya pada Jumat (08/11/2019).

Direktur Berkah Bersama, Taufik Hermansyah, mengatakan bahwa kegiatan tersebut sangat penting dalam menjaga kualitas kredit yakni aspek legalitas, karena semua kredit dilandasi dengan perjanjian antara debitur dengan bank yang terkait oleh hukum dan perundang-undangan.

“Serta diperlukan pemahaman yang komprehensif mengenai aspek legalitas tersebut dalam pembuktian secara hukum atas perjanjian yang sudah disepakati bersama,” jelasnya.

Kegiatan sosialisasi, lanjut ia, memberikan banyak manfaat bagi para peserta yaitu dengan memahami pentingnya kualitas kredit, memiliki kemampuan dalam menanggani kredit bermasalah, memiliki kemampuan melaksanakan restrukturisasi dan penyelesaian kredit bermasalah.

Lalu, katanya, memiliki kemampuan dalam memenuhi syarat-syarat formal dan non formal gugatan sederhana kredit mikro dan memiliki kemampuan dalam melaksanakan gugatan sederhana kredit mikro ke Pengadilan Negeri.

“Pelatihan ini sangat dibutuhkan. Bisa menambah pengetahuan baru berdasarkan teori yang standar dalam dunia kerja atau dunia usaha mengalami lompatan perkembangan yang jauh lebih cepat ketimbang lompatan dalam dunia akademis. Intinya, kemampuan mengantisipasi tren baru jauh lebih dibutuhkan dibanding kemampuan akademis dalam dunia usaha,” papar ia.

Sementara itu, Direktur Utama PD BPR Artha Galunggung, Dedeh Misriati, mengungkapkan, selain menambah kemampuan, sosialisai juga mendukung terhadap tahapan proses perkreditan.

Kemudian, sambung Dedeh, meningkatkan pemahaman peserta sesuai bidangnya. “Semakin majunya teknologi Perbankan saat ini, jika tidak ditunjang dengan tenaga kerja yang cukup maka kemungkinan besar sasaran dari perusahaan tidak akan tercapai,” tegasnya.

Disamping itu, tutur ia, aplikasi pengetahuan dalam dunia kerja membutuhkan gaya atau teknik yang lebih terhadap spesifik perkembangan. “Ini bisa terjadi dari mulai membuat surat atau korespondasi, karena beradaptasi dengan tren maka perusahaan perlu men-training orang-orang. Sebab jika tidak, perusahaan akan ketinggalan perubahan dan menjadikan kesan kurang profesional atau tidak efektif dalam menangani masalah-masalah baru,” tandasnya. (Anto)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *