Jeje menyebutkan, dikedua toko tersebut kerap terjadi kerumunan orang, maka pihaknya menyarankan kepada dua pemilik toko modern untuk menerapkan protokol kesehatan kepada pengunjung diantarnya, pakai masker dan cuci tangan pakai sabun.
“Yang paling utama itu jaga jarak, dan jika di dalam penuh maka mesti diatur jangan disuruh masuk semua,”sebutnya.
Pasalnya, sambung Jeje, bahwa resiko indek penyebaran virus corona atau Covid-19 itu ditentukan oleh kontak fisik antar manusia, dan itu sangat beresiko tinggi.
“Kalau pangandaran ini dijaga oleh semua pihak termasuk masyarakat, pastinya bisa cepat normal kembali dan wisata juga bisa di buka, tapi kalau kedepan ada kasus, saya juga ragu untuk membuka kembali,”cetus Jeje.
Jadi, kata Jeje, protokol kesehatan di kedua toko modern itu harus dipakai dan pemilik toko juga harus memiliki termo gun, menyediakan tempat cuci tangan, harus pakai masker, jangan berdesak-desakan di dalam toko.
“Adapun tempat cuci yang disediakan oleh pemilik toko pakai galon, jelas itu namanya gak niat melawan covid-19,”tudingnya.
Jeje berharap, agar Pangandaran tetap mempertahankan status zona hijau agar kedepan bisa mengambil langkah-langkah kelonggaran.
“Supaya pelajar bisa masuk sekolah lagi dan objek wisata juga bisa dibuka kembali dalam waktu dekat,”pungkasnya.
Berdasarkan hasil Rapid Test, seluruh karyawan dan pengunjung di toko modern Quik Mart dan Yomart dinyatakan negatif.(Andriansyah)