Sementara itu, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Tasikmalaya, Darjana, mengatakan, pihaknya sangat mendukung berbagai upaya Pemerintah Provinsi Jawa Barat agar program petani milenial Jawa Barat dapat berhasil. Dukungan ini mempertimbangkan sisi strategis program petani milenial selaras dengan tugas pengendalian inflasi.
“Program pengembangan ekonomi dan UMKM, termasuk pengembangan ekonomi pesantren dan perluasan digitalisasi ekosistem ekonomi yang telah dan akan dilakukan Bank Indonesia, baik di masa pandemi maupun di masa pasca pandemi. Ada beberapa model bisnis digital farming yang dikembangkan oleh pondok pesantren mitra Bank Indonesia, di wilayah Priangan Timur, dapat disinergikan dengan program petani milenial,” ujarnya.
Program petani milenial ini juga menjadi bagian dari upaya memperluas dan mendorong peningkatan aktivitas sektor pertanian, sebagai salah satu sektor utama di Priangan Timur khususnya Kabupaten Tasikmalaya.
“Sektor pertanian diharapkan dapat memperkuat daya beli masyarakat melalui pendapatan yang diperoleh para petani milenial. Kesuksesan program Petani Milenial yang didukung oleh penerapan teknologi secara end to end, juga selaras dengan percepatan digitalisasi ekonomi, khususnya di sektor pertanian,” katanya.
Program petani milenial yang digagas Pemerintah Provinsi Jawa Barat dapat meningkatkan kontribusi sektor pertanian terhadap pemulihan ekonomi Priangan Timur yang terdampak pandemi, dan pengembangan ekonomi Priangan Timur yang lebih maju di masa setelah pandemi. (Edi)







