JAKARTA, (CAMEON) – Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) ingkar janji. Pada awal Agustus 2016 lalu, Komite Eksekutif PSSI Tony Apriliani meyakinkan kalau Persebaya 1927 bisa ikut kompetisi yang digulirkan PSSI. Ternyata itu tak ditepati. Dalam Kongres PSSI kemarin, Kamis, 10 November 2016, nasib Persebaya tak dibahas.
Bonek pun marah. “Kalian salah memilih lawan, wahai mafia-mafia PSSI. Kami terlahir dari para pejuang. Tunduk bukan karakter kami #SavePersebaya1927,” tweet Yudha Prastya, Jumat, 11 November 2016.
Kekecewaan Yudha bukan tanpa alasan. Sikap Komite Eksekutif PSSI itu sejalan dengan dukungan Menpora Imam Nahrawi. Bahkan, Deputi IV Menpora Gatot S Dewa Broto menegaskan kembali hal itu menjelang Kongres PSSI. Ia meyakinkan para bonek, Persebaya bakal menjadi anggota PSSI lagi.
Ternyata itu tidak dibahas dalam Kongres PSSI. Pengesahan Persebaya Surabaya tidak dilakukan dalam kongres tersebut. Mayoritas pemegang hak suara dalam kongres menolak pembahasan tersebut. Bonek pun bereaksi.
“Para dagelan PSSI mulai gawe lelucon tapi gak gawe wong guyuh malah gawe wong emos. Salam satu nyali. Wani,” tulis Bonek Forever.
“Semoga PSSI sadar, betapa pentingnya Persebaya di dunia sepakbola,” tulis Krishna. (pey)





