PANGANDARAN (CM) – Progam Pangandaran Hebat dan Pendidikan Karakter merupakan progam unggulan di bidang pendidikan milik Pemerintah Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat.
Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Pangandaran Surman menyebutkan, bahwa kedua program tersebut telah dirasakan manfaatnya oleh masyarakat Kabupaten Pangandaran.
“Kekuatan program Pangandaran Hebat sangat luar biasa untuk mendorong mutu pendidikan. Berbagai penghargaan sebagai bentuk apresiasi pun datang dari pemerintah provinsi hingga pusat,”ujarnya kepada cakrawalamedia saat ditemui di ruang kerjanya, Jumat (06/03/2020).
Bahkan, kata Surman, penghargaan datang dari Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Jawa Barat karena menilai Kabupaten Pangandaran telah mencapai titik di mana peningkatan capaian mutu pendidikan menuju bahkan melampaui Standar Nasional Pendidikan.
“Karena, dalam setiap proses penjaminan dan peningkatan mutu yang berujung pada pembudayaan mutu, pada akhirnya harus dipastikan akan berdampak pada siswa,”katanya.
Menurut Surman, sebagai bentuk penghargaan, waktu itu Bupati Pangandaran diberi kesempatan memberikan materi talk show Program Penjaminan Mutu untuk menceritakan dan berbagi pengalaman partisipasi aktif kepala daerah.
“Keberhasilan Pangandaran mendapat penghargaan dalam peningkatan mutu pendidikan merupakan kerja keras dan kerja yang luar biasa dari tim dan dinas pendidikan,”aku Surman.
Lebih jauh, Surman menjelaskan, Program Pangandaran Hebat dan Program Pendidikan Karakter merupakan dua program yang berbeda.
“Program Pangandaran Hebat adalah bantuan keuangan dari Pemda dalam upaya mengurangi dan atau menghilangkan biaya masyarakat dalam pendidikan,”jelasnya.
Pada pelaksanaanya, sambung dia, biaya pendidikan yang biasa dipungut oleh komite sekolah kepada orang tua siswa, ditanggung sepenuhnya oleh Pemkab Pangandaran.
“Ini berlaku untuk jenjang SD dan SMP. Untuk jenjang SLTA dimana kewenangannya ada di Provinsi Jawa Barat, Pemkab Pangandaran ingin memberlakukan hal yang sama, dan akhirnya pemkab mengeluarkan hibah ke provinsi agar biaya pendidikan juga digratiskan,”ungkapnya.
Jadi, kata Surman, Pangandaran menjadi satu-satunya Kabupaten yang berani memberikan hibah ke provinsi agar SLTA juga gratis.
“Anggaran dari Pangandaran Hebat sebesar Rp. 200 ribu untuk siswa SD per tahun dan Rp. 350 ribu untuk siswa SMP per tahun yang diserahkan pengelolaannya ke masing-masing sekolah,”terangnya.
Surman menyebutkan, uang tersebut digunakan untuk kebutuhan peserta didik, investasi, operasional non personal dan personal. Sementara anggaran tersebut baru sampai ke tahap investasi seperti perbaikan pagar, mengganti genting bocor dan lainnya.
“Sedangkan untuk operasional dibantu anggaran dari dana BOS, dan honor dari pemda,”paparnya.
Sementara Pendidikan Karakter, lanjut Surman, mencakup antara lain kegiatan AMS, Pangandaran Mengaji dan Kepramukaan. Program ini untuk mengimbangi visi Pangandaran sebagai kabupaten pariwisata berkelas dunia.
“Jadi program ini lebih ke arah merubah prilaku agar lebih baik, serta mampu membentengi generasi muda dari berbagai pengaruh luar, sebagai konsekuensi daerah wisata yang terbuka,”tuturnya.
Pada kegiatan Ajengan Masuk Sekolah, pihaknya banyak mendapatkan apresiasiasi, karena menjadi satu-satunya kabupaten yang bisa berkolaborasikan 815 kyai untuk memberikan ilmunya ke sekolah formal dan berkolaborasi dengan guru agama yang ada.
“Perlu diketahui juga Provinsi Jabar baru kemarin lounching AMS dan mereka belajar dari Kabupaten Pangandaran. Kurikulum nasional tidak dikesampingkan namun pendidikan karakter jalan,” ucapnya.
Surman menegaskan, untuk membentuk karakter itu tidak gampang dan tidak bisa instan dirasakan, tapi dirinya meyakini, nanti dampaknya akan luar biasa.
“Kita juga harus sampaikan apresiasi kepada para kyai tidak melihat jumlah materi penghargaan yang kita berikan. Namun saya lihat keseriusannya sangat luar biasa,” ujarnya.
Perlu diketahui juga, kata Surman, semua program di tiap sekolah setiap tahun pasti di evaluasi, termasuk Pangandaran Hebat dan Pendidikan Karakter. Hal ini terbukti, selama kedua program ini berjalan telah mengalami perubahan perbup, bahkan hingga 3 kali perubahan.
“Maka saya sampaikan pondasi program ini sudah benar dan sudah berjalan dengan baik, namun tentu masih ada kekurangannya. Maka mari kita koreksi dan evaluasi bersama agar program yang sudah bagus ini makin sempurna dan bermanfaat,”pungkasnya. (Andriansyah)