News

Profesor ITB Temukan Sifat Bahan Bangunan Tahan Gempa

192
×

Profesor ITB Temukan Sifat Bahan Bangunan Tahan Gempa

Sebarkan artikel ini
Profesor ITB Temukan Sifat Bahan Bangunan Tahan Gempa

BANDUNG (CM) – Seorang Profesor Institut Teknologi Bandung (ITB) menemukan sifat bahan bangunan tahan gempa, yaitu daktail. Menurut Iswandi Imran, material beton terkekang agar bangunan mampu menahan goncangan sehingga tidak rubuh seketika.

”Setidaknya bangunan tersebut harus tetap berdiri dan tidak seketika ambruk,” ujar Iswandi Imran, Rabu (14/2/2018).

Lebih lanjut, material beton pada dasarnya kuat menahan tekanan. Namun karena bersifat getas pada beban puncak, bahan ini pada hakikatnya tidak cocok digunakan sebagai bahan untuk struktur bangunan tahan gempa. Agar dapat digunakan sebagai bahan untuk struktur bangunan tahan gempa, material beton harus diberi kekangan. Sehingga dapat dihasilkan perilaku struktur bangunan yang bersifat daktail.

Pengekangan material beton dalam hal ini dapat dihasilkan melalui pemasangan detailing penulangan khusus. Yakni, berupa tulangan spiral tertutup atau sengkang tertutup yang dipasang secara rapat dan efektif melingkupi inti penampang balok atau kolom beton bertulang yang ingin dikekang.

”Untuk mengatasi kelemahan material beton yang kuat dalam menahan tekan namun getas,” ucapnya.

Dimulai dari meneliti perilaku mekanik beton hingga membuat formulasi konstitutif beton yang diberi kekangan untuk berbagai variasi tekanan yang bekerja. Hasil penelitian ini merupakan pengembangan konsep di masa lampau. Serta state of the art di masa kini untuk bangunan tahan gempa di masa depan.

Untuk penelitian ini, ungkapnya, umumnya para peneliti lebih banyak melakukan penelitian pada perilaku material beton yang terkekang secara pasif. Dirinya, lebih memilih meneliti pada perilaku material beton yang terkekang secara aktif karena hasilnya juga dapat diterapkan untuk material beton yang terkekang pasif.

“Karena pada dasarnya pendekatan melalui alur ini lebih bersifat fundamental dan hasilnya juga dapat diterapkan untuk mensimulasi perilaku kolom beton bertulang yang material betonnya terkekang secara pasif,” pungkasnya. (Nita Nurdiani Putri)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *