News

Presiden Jokowi: Kodrat Bangsa Indonesia adalah Keberagaman

201
×

Presiden Jokowi: Kodrat Bangsa Indonesia adalah Keberagaman

Sebarkan artikel ini
Presiden Jokowi: Kodrat Bangsa Indonesia adalah Keberagaman

TASIKMALAYA (CAMEON) – Presiden Joko Widodo mengingatkan bahwa kodrat bangsa Indonesia adalah keberagaman. Takdir Tuhan untuk kita adalah keberagaman dari Sabang sampai Merauke. Dari Miangas sampai Rote adalah juga keberagaman, berbagai etnis, bahasa, adat istiadat, agama, kepercayaan dan golongan bersatu padu membentuk Indonesia. Itulah kebhineka tunggal ika-an kita.

Namun kehidupan berbangsa dan bernegara kita sedang mengalami tantangan. Kebhinekaan kita sedang diuji. Saat ini ada pandangan dan tindakan yang mengancam kebhinekaan dan keikaan kita.

Hal itu disampaikan Presiden Joko Widodo yang dibacakan Bupati Tasikmalaya, Uu Ruzhanul Ulum, dalam  upacara Hari Lahir Pancasila, di lapangan bola Manonjaya, Kamis (01/06/ 2017). “Saat ini  ada  sikap  tidak  toleran yang  mengusung  ideologi  selain Pancasila.  Masalah ini semakin mencemaskan tatkala  diperparah  oleh penyalahgunaan  media  sosial  yang banyak menggaungkan hoax alias  kabar  bohong,” terangnya.

Ia mengajak masyarakat untuk belajar  dari pengalaman buruk  negara  lain yang  dihantui radikalisme,  konflik  sosial,  terorisme, dan perang  saudara. Pancasila dan  UUD  1945 dalam bingkai NKRI dan Bhineka Tunggal Ika telah berhasil menjaga Indonesia dari semua itu. Kita dapat hidup  rukun  dan  bergotong royong untuk memajukan negeri. Dengan Pancasila, Indonesia merupakan harapan dan rujukan masyarakat internasional untuk membangun dunia yang damai, adil dan makmur di tengah kemajemukan.

“Jaga perdamaian,  jaga  persatuan,  dan jaga persaudaraan  di antara  kita.  Mari  kita  saling bersikap  santun, saling  menghormati,  saling  toleran,  dan saling  membantu untuk kepentingan bangsa. Mari kita  saling  bahu-membahu, bergotong  royong  demi  kemajuan  lndonesia,” ajaknya.

Menurut Presiden, pemerintah sudah berkomitmen dalam penguatan  Pancasila. Berbagai  upaya  terus dilakukan. Salah satunya telah diundangkan  Peraturan  Presiden  Nomor  54 Tahun  2017  tentang Unit  Kerja  Presiden  Pembinaan  ldeologi Pancasila.

Bersama seluruh komponen bangsa, lembaga baru ini ditugaskan untuk memperkuat pengamalan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Pengentasan kemiskinan, pemerataan kesejahteraan dan berbagai program lainnya, menjadi bagian integral dari pengamalan nilai-nilai Pancasila.

“Tidak ada pilihan lain kecuali kita harus kembali ke jati diri sebagai bangsa yang santun, berjiwa gotong royong dan toleran. Kita harus menjadikan Indonesia menjadi bangsa yang makmur dan bermartabat di mata internasional,” pungkasnya. (sep)

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *